Hacker Peretas Akun Twitter Elon Musk dan Barack Obama Ditangkap
Kamis, 22 Juli 2021 - 20:05 WIB
LONDON - Polisi Spanyol telah menangkap seorang warga negara Inggris berusia 22 tahun sehubungan dengan peretasan 130 akun Twitter terkenal, termasuk milik Elon Musk, Barack Obama, dan Kanye West.
Akun yang diretas men-tweet pengikut, mendorong mereka untuk bergabung dengan penipuan Bitcoin, pada Juli tahun lalu.
Selain mengacak-acak Twitter, Joseph O'Connor juga didakwa meretas TikTok dan Snapchat Kini O'Connor menghadapi berbagai tuduhan termasuk tiga tuduhan konspirasi untuk secara sengaja mengakses komputer tanpa izin dan memperoleh informasi dari komputer yang dilindungi.
Dilansir BBC News, Kamis (22/7/2021), divisi San Francisco dari Biro Investigasi Federal (FBI) telah menyelidiki kasus ini, dibantu oleh Unit Kejahatan Siber Investigasi Kriminal Internal Revenue Service dan Dinas Rahasia Amerika Serikat.
Sebelumnya, pihak berwenang telah mendakwa tiga pria sehubungan dengan pelanggaran tersebut, yakni seorang remaja berusia 19 tahun dari Bognor Regis dan seorang remaja lainnya, serta seorang remaja berusia 22 tahun dari Florida.
Peretas mengambil kendali akun tokoh masyarakat dan mengirim serangkaian tweet yang meminta pengikut untuk mentransfer cryptocurrency ke dompet Bitcoin tertentu untuk menerima dua kali lipat uang sebagai imbalan.
Akibatnya, Twitter harus menghentikan semua akun terverifikasi dari tweeting. Perusahaan media sosial kemudian mengatakan para peretas telah menargetkan karyawan Twitter untuk mencuri kredensial untuk mengakses sistem.
Akun yang diretas men-tweet pengikut, mendorong mereka untuk bergabung dengan penipuan Bitcoin, pada Juli tahun lalu.
Selain mengacak-acak Twitter, Joseph O'Connor juga didakwa meretas TikTok dan Snapchat Kini O'Connor menghadapi berbagai tuduhan termasuk tiga tuduhan konspirasi untuk secara sengaja mengakses komputer tanpa izin dan memperoleh informasi dari komputer yang dilindungi.
Dilansir BBC News, Kamis (22/7/2021), divisi San Francisco dari Biro Investigasi Federal (FBI) telah menyelidiki kasus ini, dibantu oleh Unit Kejahatan Siber Investigasi Kriminal Internal Revenue Service dan Dinas Rahasia Amerika Serikat.
Sebelumnya, pihak berwenang telah mendakwa tiga pria sehubungan dengan pelanggaran tersebut, yakni seorang remaja berusia 19 tahun dari Bognor Regis dan seorang remaja lainnya, serta seorang remaja berusia 22 tahun dari Florida.
Peretas mengambil kendali akun tokoh masyarakat dan mengirim serangkaian tweet yang meminta pengikut untuk mentransfer cryptocurrency ke dompet Bitcoin tertentu untuk menerima dua kali lipat uang sebagai imbalan.
Akibatnya, Twitter harus menghentikan semua akun terverifikasi dari tweeting. Perusahaan media sosial kemudian mengatakan para peretas telah menargetkan karyawan Twitter untuk mencuri kredensial untuk mengakses sistem.
(ysw)
tulis komentar anda