Facebook Bahas Soal Kebijakan Ujaran Kebencian di Platformnya
Selasa, 08 Juni 2021 - 19:10 WIB
JAKARTA - Facebook memiliki standar komunitas yang berisi tentang kebijakan di platform besutan Mark Zuckerberg itu.
Standar Komunitas merupakan dokumen yang terus diperbaharui, artinya perusahaan terus mengembangkan kebijakan untuk dapat mengimbangi dan beradaptasi dengan perubahan perilaku di ranah online.
Salah satunya adalah tentang ujaran kebencian. Menurut Gummi selaku Content Policy Manager Hate Speech di Facebook , ujaran kebencian atau hate speech susah untuk didefinisikan.
Sebab tidak ada definisi yang disepakati secara global tentang apa itu ujaran kebencian. Meski sejumlah negara memiliki hukum terkait ujaran kebencian, definisinya sangat bervariasi.
"Di Facebook, kami mendefinisikan ujaran kebencian sebagai serangan langsung terhadap orang, berdasarkan karakteristik yang dilindungi. Definisi ini dikembangkan setelah melakukan riset eksternal yang mendalam dan konsultasi dengan ahli independen," ujarnya dalam diskusi virtual, Selasa (8/6/2021).
Lebih lanjut Gummi menjelaskan yang termasuk serangan langsung yakni
● Ujaran yang tidak manusiawi atau mengandung kekerasan
● Stereotip yang membahayakan
Standar Komunitas merupakan dokumen yang terus diperbaharui, artinya perusahaan terus mengembangkan kebijakan untuk dapat mengimbangi dan beradaptasi dengan perubahan perilaku di ranah online.
Salah satunya adalah tentang ujaran kebencian. Menurut Gummi selaku Content Policy Manager Hate Speech di Facebook , ujaran kebencian atau hate speech susah untuk didefinisikan.
Sebab tidak ada definisi yang disepakati secara global tentang apa itu ujaran kebencian. Meski sejumlah negara memiliki hukum terkait ujaran kebencian, definisinya sangat bervariasi.
"Di Facebook, kami mendefinisikan ujaran kebencian sebagai serangan langsung terhadap orang, berdasarkan karakteristik yang dilindungi. Definisi ini dikembangkan setelah melakukan riset eksternal yang mendalam dan konsultasi dengan ahli independen," ujarnya dalam diskusi virtual, Selasa (8/6/2021).
Lebih lanjut Gummi menjelaskan yang termasuk serangan langsung yakni
● Ujaran yang tidak manusiawi atau mengandung kekerasan
● Stereotip yang membahayakan
tulis komentar anda