SDM Jadi Pilar Penting Bangun Keamanan Digital di Zaman Serba Online
Kamis, 18 Maret 2021 - 10:35 WIB
Transformasi terkait keamanan siber itu, menurut Edwin, pada gilirannya membuat pemilihan penyedia keamanan siber yang mumpuni bagi suatu organisasi harus memperhatikan 3 syarat penting.
“Pertama, memiliki jangkauan yang luas. Yaitu, kemampuan monitoring dan melindungi seluruh permukaan digital yang rawan terhadap serangan. Sehingga dapat mengelola risiko dengan lebih baik. Kedua, terintegrasi yaitu solusi yang ditawarkan harus dapat mengurangi keruwetan manajemen pengelolaan keamanan siber. Solusi itu juga harus mampu menginformasikan secara cerdas terkait hadirnya ancaman. Ketiga, memiliki kemampuan otomatisasi yaitu solusi keamanan siber dengan jaringan yang mampu “mengobati diri sendiri” dan dilengkapi perlindungan berbasis teknologi AI. Untuk mendukung operasional organisasi dengan cepat dan efisien.”
Edwin mengklaim Fortinet, dengan rangkaian produk yang memberikan perlindungan lengkap di seluruh permukaan digital terhadap serangan, memiliki kelebihan dibandingkan penyedia solusi keamanan siber yang lain. “Kami memiliki solusi FortiGuard Services dengan rangkaian produk lengkap yang dapat digunakan di lingkungan aplikasi, virtual machine, Cloud, SaaS, dan Software.”
Menurutnya kehandalan solusi Fortinet terbukti dari pengakuan yang diberikan lembaga riset Gartner di tahun 2020 lalu sebagai Leader dalam 2 Magic Quadrant Reports untuk kategori Network Firewalls dan WAN Edge Infrastructure.
Pengakuan sebagai Leader di industri keamanan siber itu, terang Edwin, diraih Fortinet berkat 4 pilar yang dijalankan dalam memberikan layanan keamanan siber bagi klien-klien level enterprise.
“Pilar pertama aspek Keuangan, dengan memberikan penghematan CapEx, pengurangan TCO, mitigasi risiko, dan pilihan solusi lengkap mulai dari fisik, virtual dan Cloud.”
“Kedua, apek Teknis meliputi punya kinerja terdepan di industri, Operating Systems yang ada dimana-mana, API yang lengkap, dan memberikan perlindungan yang efektif.”
“Pilar ketiga, aspek Operasional dengan adanya teknik pengaturan dan otomatisasi, manajemen terpusat, dan dukungan kelas enterprise bagi organisasi.
“Terakhir, Transisi berupa optimalisasi kebijakan, layanan perubahan ke otomatisasi, dan penyediaan layanan yang minim sentuhan.”
Membangun Strategi Keamanan Siber untuk tahun 2021
“Pertama, memiliki jangkauan yang luas. Yaitu, kemampuan monitoring dan melindungi seluruh permukaan digital yang rawan terhadap serangan. Sehingga dapat mengelola risiko dengan lebih baik. Kedua, terintegrasi yaitu solusi yang ditawarkan harus dapat mengurangi keruwetan manajemen pengelolaan keamanan siber. Solusi itu juga harus mampu menginformasikan secara cerdas terkait hadirnya ancaman. Ketiga, memiliki kemampuan otomatisasi yaitu solusi keamanan siber dengan jaringan yang mampu “mengobati diri sendiri” dan dilengkapi perlindungan berbasis teknologi AI. Untuk mendukung operasional organisasi dengan cepat dan efisien.”
Edwin mengklaim Fortinet, dengan rangkaian produk yang memberikan perlindungan lengkap di seluruh permukaan digital terhadap serangan, memiliki kelebihan dibandingkan penyedia solusi keamanan siber yang lain. “Kami memiliki solusi FortiGuard Services dengan rangkaian produk lengkap yang dapat digunakan di lingkungan aplikasi, virtual machine, Cloud, SaaS, dan Software.”
Menurutnya kehandalan solusi Fortinet terbukti dari pengakuan yang diberikan lembaga riset Gartner di tahun 2020 lalu sebagai Leader dalam 2 Magic Quadrant Reports untuk kategori Network Firewalls dan WAN Edge Infrastructure.
Pengakuan sebagai Leader di industri keamanan siber itu, terang Edwin, diraih Fortinet berkat 4 pilar yang dijalankan dalam memberikan layanan keamanan siber bagi klien-klien level enterprise.
“Pilar pertama aspek Keuangan, dengan memberikan penghematan CapEx, pengurangan TCO, mitigasi risiko, dan pilihan solusi lengkap mulai dari fisik, virtual dan Cloud.”
“Kedua, apek Teknis meliputi punya kinerja terdepan di industri, Operating Systems yang ada dimana-mana, API yang lengkap, dan memberikan perlindungan yang efektif.”
“Pilar ketiga, aspek Operasional dengan adanya teknik pengaturan dan otomatisasi, manajemen terpusat, dan dukungan kelas enterprise bagi organisasi.
“Terakhir, Transisi berupa optimalisasi kebijakan, layanan perubahan ke otomatisasi, dan penyediaan layanan yang minim sentuhan.”
Membangun Strategi Keamanan Siber untuk tahun 2021
tulis komentar anda