Bangun Koloborasi Pentahelix, Bantuan Masker Berkualitas Disebar
Rabu, 03 Maret 2021 - 07:29 WIB
JAKARTA - Pandemi covid-19 bencana alam turut merundung berbagai daerah di tanah air. Hal ini tentunya menjadi perhatian tersendiri termasu Aice Group dan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) yang mendorong gerakan pentahelix
Menurut mereka, persiapan terbaik dalam menghadapi bencana adalah dengan membangun kolaborasi pentahelix di tiap wilayah Indonesia. Terutama di wilayah dengan kerawanan bencana tinggi.
Ketua Pengurus Pusat sekaligus Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19 GP Ansor, Faisal Saimima mengatakan bahwa gotong royong adalah resep yang sesuai dengan gen anak bangsa dalam menghadapi cobaan bencana. Menurut Faisal, pandemi dan bencana alam yang sedang terjadi di bangsa Indonesia memberikan banyak hikmah.
Gotong royong yang tergambar dalam gerakan pentahelix perlu diperbanyak. Kalau bisa, di berbagai provinsi yang rawan bencana ganda, publik perlu membangun koalisi pentahelix-nya di tingkatan lokal.
“Aktivitas Banser dan Ansor di Sulawesi Barat (Sulbar), Kalimantan Selatan (Kalsel) dan banyak titik bencana saat ini se-Indonesia menghimpun dukungan semua pihak. Gerakan pentahelix yang kami jalankan bersama Aice Group sudah membuktikan bahwa kombinasi dukungan swasta, pemerintah, dan banyak helix lain telah membantu gerakan Banser dalam membantu pengungsi di bencana yang terjadi,” jelas Faisal.
Mereka membagikan 5 juta masker medis ke masyarakat bawah yang paling rentan terpapar virus covid-19. Jutaan masker medis SHIELD-Aice ini mereka bagikan ke belasan unsur masyarakat seperti petugas kebersihan, organisasi keagamaan, rumah ibadah, petugas
Dalam kesempatan yang sama, Brand Manager Aice Group, Sylvana mengatakan bahwa bencana ganda yang banyak terjadi saat pandemi ini perlu menjadi perhatian berbagai elemen penting bangsa.
Menurutnya, cobaan pandemi covid-19 yang masih terjadi saat ini menjadi titik kritis dalam penanganan bencana alam yang terjadi. Sylvana menyebutkan musibah banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan gempa di Sulawesi Barat (Sulbar) sudah memberikan pelajaran bahwa protokol kesehatan (Prokes) dalam mencegah penularan korona harus dijalankan berbarengan dengan penanganan bencana alam itu sendiri.
Menurut mereka, persiapan terbaik dalam menghadapi bencana adalah dengan membangun kolaborasi pentahelix di tiap wilayah Indonesia. Terutama di wilayah dengan kerawanan bencana tinggi.
Ketua Pengurus Pusat sekaligus Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19 GP Ansor, Faisal Saimima mengatakan bahwa gotong royong adalah resep yang sesuai dengan gen anak bangsa dalam menghadapi cobaan bencana. Menurut Faisal, pandemi dan bencana alam yang sedang terjadi di bangsa Indonesia memberikan banyak hikmah.
Gotong royong yang tergambar dalam gerakan pentahelix perlu diperbanyak. Kalau bisa, di berbagai provinsi yang rawan bencana ganda, publik perlu membangun koalisi pentahelix-nya di tingkatan lokal.
“Aktivitas Banser dan Ansor di Sulawesi Barat (Sulbar), Kalimantan Selatan (Kalsel) dan banyak titik bencana saat ini se-Indonesia menghimpun dukungan semua pihak. Gerakan pentahelix yang kami jalankan bersama Aice Group sudah membuktikan bahwa kombinasi dukungan swasta, pemerintah, dan banyak helix lain telah membantu gerakan Banser dalam membantu pengungsi di bencana yang terjadi,” jelas Faisal.
Mereka membagikan 5 juta masker medis ke masyarakat bawah yang paling rentan terpapar virus covid-19. Jutaan masker medis SHIELD-Aice ini mereka bagikan ke belasan unsur masyarakat seperti petugas kebersihan, organisasi keagamaan, rumah ibadah, petugas
Dalam kesempatan yang sama, Brand Manager Aice Group, Sylvana mengatakan bahwa bencana ganda yang banyak terjadi saat pandemi ini perlu menjadi perhatian berbagai elemen penting bangsa.
Menurutnya, cobaan pandemi covid-19 yang masih terjadi saat ini menjadi titik kritis dalam penanganan bencana alam yang terjadi. Sylvana menyebutkan musibah banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan gempa di Sulawesi Barat (Sulbar) sudah memberikan pelajaran bahwa protokol kesehatan (Prokes) dalam mencegah penularan korona harus dijalankan berbarengan dengan penanganan bencana alam itu sendiri.
tulis komentar anda