Resmikan HarmonyOS, Akhirnya Huawei Berani Head-to-Head Lawan Google Android

Rabu, 24 Februari 2021 - 02:56 WIB
Huawei menyebut HarmonyOS sebagai sistem operasi yang dapat bekerja lintas perangkat dari smartphone hingga TV. Pada bulan September, mereka meluncurkan versi kedua dari HarmonyOS dan telah merayu para pengembang untuk membuat aplikasi untuk platform tersebut.

Dan dengan maksud untuk pengguna internasional, Huawei mendesain ulang antarmuka untuk toko aplikasinya yang dikenal sebagai AppGallery dan fungsi navigasi yang ditingkatkan. “Penelusuran yang diintegrasikan ke dalam AppGallery akan banyak membantu dalam hal membantu orang menemukan aplikasi,” kata Peng.

Selain itu, Huawei akan mendorong pembaruan ke pengguna perangkatnya yang sudah ada yang akan membantu mendorong penggunaan sistem operasi di luar negeri. Saat ini, AppGallery Huawei memiliki lebih dari 530 juta pengguna aktif bulanan.

Tantangan Smartphone ke Depan

Aplikasi sangat penting untuk sistem operasi seluler. IOS Apple dan Google Android adalah dua sistem operasi paling dominan, karena mereka memiliki jutaan pengembang yang membuat aplikasi untuk platform masing-masing.

Huawei memiliki serangkaian aplikasi seperti pemetaan dan browser di bawah "spanduk" yang disebut Layanan Seluler Huawei (HMS). HMS mirip dengan Layanan Seluler Google dan menawarkan perangkat pengembang yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan hal-hal seperti layanan lokasi ke dalam aplikasi. HMS sendiri memiliki 2,3 juta pengembang terdaftar di seluruh dunia. Dan di China, mampu menghadirkan aplikasi populer.

Namun, di pasar internasional, Huawei dapat menghadapi beberapa tantangan. Misalnya, toko aplikasinya tidak memiliki nama-nama utama seperti aplikasi Google, yang penting bagi pengguna di luar negeri. Sementara Facebook tersedia tetapi tidak untuk diunduh langsung dari AppGallery.

Sebaliknya, pengguna harus mengikuti tautan ke situs Facebook untuk mengunduh aplikasi, tidak seperti toko aplikasi lain dari Apple dan Google. “Jika Huawei ingin sukses menjual ponsel di luar negeri, maka ia membutuhkan aplikasi yang tepat, yang kemungkinan besar tidak akan ada di HarmonyOS. Jadi mendapatkan kembali akses ke Layanan Seluler Google sangat penting jika ingin membangun bisnis telepon internasionalnya,” ungkap Bryan Ma, Wakil Presiden Penelitian Perangkat di IDC melalui email.

Dengan dominasi Google Android dan iOS di luar China, Huawei juga akan memiliki tugas berat untuk meyakinkan pengguna untuk beralih. “Dalam hal tantangan, ini masih dalam bidang ... (apakah) produk akan dapat diterima oleh pengguna berat yang menggunakan, misalnya, aplikasi Google dan layanan Google,” tutur Peng dari Canalys.

Sementara itu, Huawei juga berpotensi kekurangan pasokan utama untuk membuat ponsel di masa depan. Sebab AS akan memutusnya dari chip.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More