Wow, Valuasi Xiaomi Kini Tembus USD100 Miliar!
Kamis, 24 Desember 2020 - 19:10 WIB
HONG KONG - Xiaomi resmi menjadi perusahaan teknologi terbesar di dunia. Pabrikan smartphone dan AIoT itu telah masuk ke dalam klub eksklusif 100 miliar dolar. Saat ini, valuasi Xiaomi adalah HKD775,6 miliar atau lebih dari USD100 miliar. Pencapaian ini sejalan pertumbuhan kinerja keuangan Xiaomi yang konsisten dalam menunjukkan tren positif.
Pada penutupan perdagangan di bursa efek Hong Kong tanggal 23 Desember 2020, saham Xiaomi (1810.HK) naik sebesar 7,59% atau 2,25 poin menjadi HKD31,90.
Sejak awal tahun, harga saham Xiaomi sudah naik hingga lebih dari 180%. Dengan hasil tersebut, Xiaomi bergabung ke dalam daftar perusahaan yang memiliki market cap di atas USD100 miliar dolar atau kerap disebut “100 Billion Dollar Club”.
Semua tidak lepas dari kinerja positif yang ditunjukkan dalam laporan keuangan Xiaomi selama ini. Menurut laporan Q3 2020, performa laporan keuangan Xiaomi mencatatkan menunjukkan hasil menggembirakan seperti total pendapatan yang tumbuh 34,5% year-on-year menjadi 72,2 miliar renminbi (atau setara Rp155,9 triliun).
Di tengah kondisi pandemi, pengapalan smartphone tumbuh 45,3% YoY menjadi 46,6 juta unit, serta jumlah perangkat pintar yang terhubung tumbuh 35,8% YoY menjadi 289,5 juta unit.
Menurut laporan dari dari Canalys, Counterpoint, IDC, dan Gartner, Xiaomi tumbuh menjadi brand smartphone global nomor 3 global pada Q3 2020. Pencapaian serupa juga ditunjukkan pada pasar Indonesia dengan naik ke peringkat ketiga.
BACA JUGA: Rekomendasi Ponsel dan Produk AIoT Xiaomi di Hari Ibu dan Tahun Baru
Xiaomi juga masuk ke dalam daftar 50 perusahaan global yang dianggap memiliki potensi yang menjanjikan di masa depan atau Fortune Future 50. Tidak hanya berupa pengakuan kepada kemampuan Xiaomi dalam bertahan pada masa sulit, tapi juga peluang yang mampu diciptakan untuk terus tumbuh ke masa depan.
Sebagai perbandingan, 10 besar perusahaan terbesar di dunia memiliki valuasi lebih dari 1000 miliar atau 1 triliun. Antara lain Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco) USD1,6 triliun, Microsoft USD1,3 triliun, Apple USD1,2 triliun, Amazon USD1,2 triliun, Alphabet USD919 miliar, Facebook USD583 miliar, dan Alibaba USD545 miliar.
Pada penutupan perdagangan di bursa efek Hong Kong tanggal 23 Desember 2020, saham Xiaomi (1810.HK) naik sebesar 7,59% atau 2,25 poin menjadi HKD31,90.
Sejak awal tahun, harga saham Xiaomi sudah naik hingga lebih dari 180%. Dengan hasil tersebut, Xiaomi bergabung ke dalam daftar perusahaan yang memiliki market cap di atas USD100 miliar dolar atau kerap disebut “100 Billion Dollar Club”.
Semua tidak lepas dari kinerja positif yang ditunjukkan dalam laporan keuangan Xiaomi selama ini. Menurut laporan Q3 2020, performa laporan keuangan Xiaomi mencatatkan menunjukkan hasil menggembirakan seperti total pendapatan yang tumbuh 34,5% year-on-year menjadi 72,2 miliar renminbi (atau setara Rp155,9 triliun).
Di tengah kondisi pandemi, pengapalan smartphone tumbuh 45,3% YoY menjadi 46,6 juta unit, serta jumlah perangkat pintar yang terhubung tumbuh 35,8% YoY menjadi 289,5 juta unit.
Menurut laporan dari dari Canalys, Counterpoint, IDC, dan Gartner, Xiaomi tumbuh menjadi brand smartphone global nomor 3 global pada Q3 2020. Pencapaian serupa juga ditunjukkan pada pasar Indonesia dengan naik ke peringkat ketiga.
BACA JUGA: Rekomendasi Ponsel dan Produk AIoT Xiaomi di Hari Ibu dan Tahun Baru
Xiaomi juga masuk ke dalam daftar 50 perusahaan global yang dianggap memiliki potensi yang menjanjikan di masa depan atau Fortune Future 50. Tidak hanya berupa pengakuan kepada kemampuan Xiaomi dalam bertahan pada masa sulit, tapi juga peluang yang mampu diciptakan untuk terus tumbuh ke masa depan.
Sebagai perbandingan, 10 besar perusahaan terbesar di dunia memiliki valuasi lebih dari 1000 miliar atau 1 triliun. Antara lain Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco) USD1,6 triliun, Microsoft USD1,3 triliun, Apple USD1,2 triliun, Amazon USD1,2 triliun, Alphabet USD919 miliar, Facebook USD583 miliar, dan Alibaba USD545 miliar.
(dan)
tulis komentar anda