Didukung UNESCO, PANDI Siap Merajut Indonesia Lewat Digitalisasi Aksara

Jum'at, 11 Desember 2020 - 07:01 WIB
Proses digitalisasi aksara Nusantara mendapat dukungan dari UNESCO. FOTO/ IST
JAKARTA - Upaya Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) dalam mendigitalisasikan Aksara Nusantara ke dalam format internationalize domain name (IDN), yang bisa diakses dan dipergunakan di internet mendapat apresiasi dan dukungan dari berbagai pihak. (Baca: Lagi, Puluhan Aplikasi China Dilarang Beroperasi di India)

IDN merupakan nama domain untuk bahasa lokal atau aksara tiap daerah/Negara. Nama domain ini bersifat khusus, karena tidak menggunakan huruf latin dengan karakter selain a, b…, z; 0, 1,…, 9; dan "-" yang merupakan kode dari American Standard Code for Information Interchange (ASCII). Habiskan Rp12 Triliun, OSIRIS-REx NASA Sukses Ambil Batuan Asteroid Bennu

ASCII merupakan standar pengkodean karakter untuk alat komunikasi. Kode ASCII mewakili teks dalam komputer, peralatan telekomunikasi, dan perangkat lainnya, singkatnya berupa huruf dan angka yang biasa dipergunakan sehari-hari. Kebanyakan skema pengkodean karakter modern didasarkan pada ASCII, meskipun mereka mendukung banyak karakter tambahan.

Faktanya, saat ini Internet diakses oleh lebih banyak orang yang tidak menggunakan bahasa dan skrip Latin, ketimbang aksara daerahnya. Artinya mereka sulit mengenali karakter ASCII dan mereproduksinya pada keyboard atau menggunakan perangkat lunak untuk masuk ke alamat situs web di browser.





Yudho Giri Sucahyo, Ketua PANDI mengatakan bahwa keberadaan IDN di era digitalisasi saat ini dirasa penting, mengingat pertumbuhan pengguna internet dunia yang semakin pesat, ditambah masyarakat internet terbiasa memakai huruf latin untuk menulis ataupun mengetik. Bukan tidak mungkin, kedepan aksara daerah di Indonesia akan punah.

"Kalau di indonesia karna bahasa utamanya menggunakan tulisan latin, makanya bahasa atau tulisan asli ibu yang jadi warisan nusatara semakin hilang," ungkapnya.

Berdasarkan hal diatas, Yudho merasa perlu membuat sebuah wadah, agar bahasa ibu bisa terus dituturkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

"PANDI berkomitmen penuh pada pelestarian aksara daerah, maka dari itu kami sedang membuat program khusus bertajuk Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara. Dari program tersebut diharapkan bisa melestarikan aksara nusatara yang sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat sekarang," ungkapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More