Deretan Perusahaan Teknologi yang Diduga Dapat Bekingan Militer China

Jum'at, 13 November 2020 - 17:19 WIB
Logo Huawei terlihat di pameran teknologi konsumen IFA, di tengah wabah penyakit virus Corona di Berlin, Jerman. Foto/Reuters/Michele Tantussi
PENTAGON - Administrasi Trump pada Kamis (11/12/2020) mengumumkan perintah eksekutif yang melarang investasi AS di perusahaan China . Washington menilai perusahaan-perusahaan tersebut, sebagian perusahaan berbasis teknologii, imiliki atau dikendalikan oleh militer China . (Baca juga: Dapat Akses Data Satelit AS, India Bisa Targetkan Aset Militer China )

Perintah tersebut dapat memengaruhi beberapa perusahaan terbesar di China. Larangan dirancang untuk mencegah perusahaan investasi AS, dana pensiun, dan lainnya untuk membeli dan menjual saham dari 31 perusahaan China yang ditunjuk oleh Departemen Pertahanan sebagai korporasi yang didukung oleh militer China pada awal 2020.

Tudingan Pemerintah AS sendiri dianggap sesuatu yang mengada-ada karena diajukan tanpa bukti kuat. Huawei misalnya, berkali-kali mereka menantang Presiden AS, Donald Trump untuk membuktikan tudingannya, namun tantangan ini tak direspons. (Baca juga: MediaTek Bangun Dimensity 700 untuk Tenagai Ponsel 5G Mainstream )

Dilansir dari Reuters, berikut ini daftar perusahaan-perusahaan yang tercantum di Departemen Pertahanan AS mendapat sanksi karena dituduh di-backing militer China. Kebanyakan dari mereka memiliki anak perusahaan yang terdaftar di China daratan dan/atau Hong Kong.

1. Aviation Industry Corporation of China



2. China Aerospace Science and Technology Corp

3. China Aerospace Science and Industry Corp

4. China Electronics Technology Group Corp

5. China South Industries Group Corp
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More