Sega Jual Bisnis Game Arcade Dampak dari COVID-19
Senin, 09 November 2020 - 13:02 WIB
TOKYO - Sega menjadi nama yang sudah tidak saing lagi bagi banyak gamer. Perusahaan ini berada di balik sejumlah game arcade yang sangat berkesan.
Game arcade sendiri adalah sebuah mesin permainan yang dioperasikan dengan koin yang terpasang di tempat-tempat publik seperti restoran, bioskop, bar, dan pusat permainan hiburan.
Di Jepang, Sega mengoperasikan seluruh bangunan di Akihabara, Tokyo, di mana banyak menampung game arcade yang populer. Namun sepertinya akan segera berakhir.
Sega Sammy, perusahaan induk di balik Sega Entertainment, telah mengumumkan bahwa mereka akan menjual bisnis arcade miliknya ke Genda Inc., sebuah perusahaan yang bergerak di bisnis rental hiburan.
Dilansir dari Ubergizmo, Senin (9/11/2020) Sega akan mentransfer 85,1% saham anak perusahaannya kepada Genda sambil mempertahankan sisanya. Sega memperkirakan perusahaan mengalami kerugian sekitar USD 191 juta pada akhir tahun.
Alasan di balik penjualan sebagian besar disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang telah memengaruhi bisnis arcade dan fasilitas hiburannya. Meskipun ada tren pemulihan, tampaknya masih ada sedikit masalah.
Sangat disayangkan memang melihat Sega menjual bisnis arcade-nya, tapi diharapkan Genda dapat melanjutkan bisnis permainan tersebut.
Game arcade sendiri adalah sebuah mesin permainan yang dioperasikan dengan koin yang terpasang di tempat-tempat publik seperti restoran, bioskop, bar, dan pusat permainan hiburan.
Di Jepang, Sega mengoperasikan seluruh bangunan di Akihabara, Tokyo, di mana banyak menampung game arcade yang populer. Namun sepertinya akan segera berakhir.
Sega Sammy, perusahaan induk di balik Sega Entertainment, telah mengumumkan bahwa mereka akan menjual bisnis arcade miliknya ke Genda Inc., sebuah perusahaan yang bergerak di bisnis rental hiburan.
Dilansir dari Ubergizmo, Senin (9/11/2020) Sega akan mentransfer 85,1% saham anak perusahaannya kepada Genda sambil mempertahankan sisanya. Sega memperkirakan perusahaan mengalami kerugian sekitar USD 191 juta pada akhir tahun.
Alasan di balik penjualan sebagian besar disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang telah memengaruhi bisnis arcade dan fasilitas hiburannya. Meskipun ada tren pemulihan, tampaknya masih ada sedikit masalah.
Sangat disayangkan memang melihat Sega menjual bisnis arcade-nya, tapi diharapkan Genda dapat melanjutkan bisnis permainan tersebut.
(wbs)
tulis komentar anda