Rumah.com Hadirkan Inisiatif #RumahSegalanya
Jum'at, 08 Mei 2020 - 21:50 WIB
JAKARTA - Sektor properti di Tanah Air sebenarnya diharapkan bangkit di 2020 ini. Berakhirnya tahun politik dan keluarnya sejumlah kebijakan terkait properti mendorong optimisme para stakeholder.
Tetapi optimisme itu tertahan akibat pandemik Corona yang menyebar di seluruh dunia dan berdampak terhadap Indonesia sejak Maret lalu. Indikasi dampak pandemi terhadap pasar properti nasional tercermin lewat turunnya indeks suplai properti pada kuartal pertama 2020.
"Di mana secara tahunan indeks suplai properti biasanya justru mengalami kenaikan pada kuartal pertama setiap tahunnya dibandingkan kuartal keempat tahun sebelumnya," kata Marine Novita, Country Manager Rumah.com di Jakarta, Jumat (8/5/2020).
Marine Novita, Country Manager Rumah.com menyatakan optimisme akan kebangkitan industri properti nasional yang sempat muncul di awal 2020 tertahan adanya pandemik Corona. Pasar properti nasional sebenarnya menunjukkan sentimen positif sejak akhir 2019.
Ini terlihat pada tren kenaikan harga properti yang meskipun tipis, tapi tetap menunjukkan tren kenaikkan pada kuartal keempat 2019. “Memasuki tahun 2020, pengembang menyiapkan sejumlah strategi, pemerintah pun mengeluarkan sejumlah kebijakan, namun COVID-19 yang merebak di akhir kuartal pertama 2020 memberikan dampak signifikan terhadap pasar properti. Data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2020 menunjukkan perlambatan hampir di semua wilayah Indonesia menjadi indikasi adanya dampak pandemik terhadap properti,” tutur Marine.
Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) diklaim memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia. Sebab ini hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia.
Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) Q1 2020 di sisi harga mencatat indeks pasar properti baik untuk rumah tapak maupun apartemen berada pada posisi 112.5 atau naik tipis 0,4% dari kuartal sebelumnya. Namun jika dibandingkan pada Q1 2019, mencatat pertumbuhan (year-on-year) sebesar 6%.
"Kenaikan harga properti secara nasional lebih banyak didorong oleh pertumbuhan harga rumah tapak, yang mengalami kenaikan sebesar 8% (year-on-year)," tambahnya.
Indeks harga rumah tapak tercatat sebesar 115,7 pada Q1 2020, naik sebesar 8% secara tahunan. Namun secara kuartalan relatif stagnan, naik 0,4%.
Tetapi optimisme itu tertahan akibat pandemik Corona yang menyebar di seluruh dunia dan berdampak terhadap Indonesia sejak Maret lalu. Indikasi dampak pandemi terhadap pasar properti nasional tercermin lewat turunnya indeks suplai properti pada kuartal pertama 2020.
"Di mana secara tahunan indeks suplai properti biasanya justru mengalami kenaikan pada kuartal pertama setiap tahunnya dibandingkan kuartal keempat tahun sebelumnya," kata Marine Novita, Country Manager Rumah.com di Jakarta, Jumat (8/5/2020).
Marine Novita, Country Manager Rumah.com menyatakan optimisme akan kebangkitan industri properti nasional yang sempat muncul di awal 2020 tertahan adanya pandemik Corona. Pasar properti nasional sebenarnya menunjukkan sentimen positif sejak akhir 2019.
Ini terlihat pada tren kenaikan harga properti yang meskipun tipis, tapi tetap menunjukkan tren kenaikkan pada kuartal keempat 2019. “Memasuki tahun 2020, pengembang menyiapkan sejumlah strategi, pemerintah pun mengeluarkan sejumlah kebijakan, namun COVID-19 yang merebak di akhir kuartal pertama 2020 memberikan dampak signifikan terhadap pasar properti. Data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2020 menunjukkan perlambatan hampir di semua wilayah Indonesia menjadi indikasi adanya dampak pandemik terhadap properti,” tutur Marine.
Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) diklaim memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia. Sebab ini hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia.
Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) Q1 2020 di sisi harga mencatat indeks pasar properti baik untuk rumah tapak maupun apartemen berada pada posisi 112.5 atau naik tipis 0,4% dari kuartal sebelumnya. Namun jika dibandingkan pada Q1 2019, mencatat pertumbuhan (year-on-year) sebesar 6%.
"Kenaikan harga properti secara nasional lebih banyak didorong oleh pertumbuhan harga rumah tapak, yang mengalami kenaikan sebesar 8% (year-on-year)," tambahnya.
Indeks harga rumah tapak tercatat sebesar 115,7 pada Q1 2020, naik sebesar 8% secara tahunan. Namun secara kuartalan relatif stagnan, naik 0,4%.
tulis komentar anda