Solusi LIDAR DJI Bisa Dipakai untuk Memindai Sutet
Sabtu, 24 Oktober 2020 - 20:44 WIB
JAKARTA - DJI membawa sensor LIDAR menjadi terjangkau bagi perusahaan hingga organisasi pemerintah yang bergerak di bidang Oil & Gas, Pertambangan, Pertanian, Konstruksi, hingga Listrik. BACA JUGA :Review DJI Mavic Air 2, Ketahui Plus Minusnya Sebelum Beli!
LIDAR adalah sistem pencitraan berbasis laser yang hingga umumnya memiliki harga terlalu mahal bagi banyak perusahaan. Nah, lewat Zenmuse L1, DJI membawa LIDAR ke harga yang lebih terjangkau. Juga, terintegrasi dengan drone mereka.
Johannes Soekidi, Managing Director Halo Robotics, partner resmi DJI Enterprise di Indonesia mengatakan, dalam industri survei udara, teknologi LIDAR memainkan peran penting sebagai pemindai laser 3D yang mampu menangkap area atau struktur dengan tingkat akurasi yang luar biasa tinggi.
Caranya, pemindai laser mengirimkan pancaran laser- ratusan ribu titik per detik - dan setiap titik memiliki posisinya sendiri dalam ruang 3 dimensi.
Peta dan model LIDAR kemudian dapat digunakan dengan beragam software untuk menganalisis dan membuat pengukuran. ”Baik kehutanan dan pertanian; untuk pertambangan; minyak & gas serta heavy-industry,” ujarnya.
Zenmuse L1 mengintegrasikan modul Livox LIDAR dengan FOV 70 derajat. IMUnya memiliki akurasi tinggi. Lalu, ada kamera 20MP dengan sensor CMOS 1 inci dan shutter mekanis pada gimbal stabil 3-axis.
Klaim Johannes, Zenmuse L1 dapat menghasilkan true-color point cloud, sehingga gambar laser sangat mirip dengan objek dunia nyata yang dipindai.
Dengan Point Rate 240.000 poin per detik dan jangkauan deteksi 460 meter, kemudahan dan kecepatan menangkap data LIDAR berkualitas yang sebelumnya sulit dilakukan.
LIDAR adalah sistem pencitraan berbasis laser yang hingga umumnya memiliki harga terlalu mahal bagi banyak perusahaan. Nah, lewat Zenmuse L1, DJI membawa LIDAR ke harga yang lebih terjangkau. Juga, terintegrasi dengan drone mereka.
Johannes Soekidi, Managing Director Halo Robotics, partner resmi DJI Enterprise di Indonesia mengatakan, dalam industri survei udara, teknologi LIDAR memainkan peran penting sebagai pemindai laser 3D yang mampu menangkap area atau struktur dengan tingkat akurasi yang luar biasa tinggi.
Caranya, pemindai laser mengirimkan pancaran laser- ratusan ribu titik per detik - dan setiap titik memiliki posisinya sendiri dalam ruang 3 dimensi.
Peta dan model LIDAR kemudian dapat digunakan dengan beragam software untuk menganalisis dan membuat pengukuran. ”Baik kehutanan dan pertanian; untuk pertambangan; minyak & gas serta heavy-industry,” ujarnya.
Zenmuse L1 mengintegrasikan modul Livox LIDAR dengan FOV 70 derajat. IMUnya memiliki akurasi tinggi. Lalu, ada kamera 20MP dengan sensor CMOS 1 inci dan shutter mekanis pada gimbal stabil 3-axis.
Klaim Johannes, Zenmuse L1 dapat menghasilkan true-color point cloud, sehingga gambar laser sangat mirip dengan objek dunia nyata yang dipindai.
Dengan Point Rate 240.000 poin per detik dan jangkauan deteksi 460 meter, kemudahan dan kecepatan menangkap data LIDAR berkualitas yang sebelumnya sulit dilakukan.
tulis komentar anda