Hanya Sekitar 29% Pengguna Wireless Charger di Dunia. Ini Alasannya

Senin, 05 Oktober 2020 - 11:55 WIB
Pada dasarnya, semakin kecil angka tersebut, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan agar baterai pada ponsel terisi penuh.

Bahkan, jika saat baterai diisi melalui wireless charger masih menggunakan case biasa, maka waktu pengisian akan jauh lebih lama, atau mungkin tidak terisi sama sekali.

Beberapa alat pengisi daya nirkabel memang sudah memiliki fitur pengisian cepat. Tetapi hanya berfungsi pada ponsel yang diproduksi di manufaktur yang sama dengan alat tersebut.

Jadi misalnya, alat pengisian daya Google Qi kemungkinan besar akan lebih cepat mengisi Pixel dibandingkan Galaxy.

Jika pengguna tak membutuhkan fitur pengisian cepat atau pengisian daya dilakukan di malam hari bersamaan dengan waktu tidur, pengisian daya nirkabel biasa bisa sangat berguna.

Di sisi lain, pengisian daya nirkabel sebenarnya tak sepenuhnya tanpa menggunakan kabel. Alat tersebut tetap harus dicolokkan ke listrik menggunakan kabel.

Harga untuk perangkat ini juga cukup mahal. Satu unitnya dibanderol antara USD15 - USD30 atau sekitar Rp222 ribu - Rp445 ribu. Bahkan, ada yang sampai dijual seharga USD60 - USD100 atau sekitar Rp891 ribu - Rp1,485 juta.
(wbs)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More