Mampu Deteksi SpO2, Bisakah Smartwatch Kenali Awal Gejala Covid-19?

Kamis, 17 September 2020 - 11:22 WIB
BACA JUGA :Segudang Cara Seru Bermain dengan Galaxy Note20 Ultra

Tanpa Pulse Oxymeter, pasien tidak akan bisa mengetahui bahwa oksigen dalam tubuhnya sangat rendah. Karenanya, dokter Richard Levitan dari Rumah Sakit Bellevue di New York merekomendasikan agar masyarakat memiliki alat tersebut. Terutama untuk mereka yang positif setelah melakukan tes PCR atau Swab.

Fungsinya adalah mendeteksi secara dini jika terjadi penurunan saturasi oksigen dalam tubuh dan cepat melakukan langkah pencegahan.

Fitur Kesehatan di Smartwatch



Jika mendapati kadarSpO2 di dalam tubuh dibawah normal, konsumen bisa mempertimbangkan untuk berkonsultasi ke dokter.

Mulanya, fungsi smartwatch memang lebih condong ke fashion atau gaya. Tapi, belakangan konsumen meminang jam tangan pintar justru karena pertimbangan kesehatan. Apalagi, masih banyak pekerja yang melakukan Work From Home (WFH) seiring PSBB mulai belaku lagi di Jakarta.

Dampaknya, banyak yang lebih sering berolahraga. Smartwatch pun jadi perangkat untuk mendukung kegiatan olah raga mereka, mulai merekam aktivitas hingga mengukur denyut jantung.

BACA JUGA :Tahan Drop Test 2 Meter, Portable SSD WD Digital Masih Digaransi 5 Tahun

Nah, smartwatch seperti Galaxy Watch3 bahkan juga dibekali fitur untuk mengukur dan memantau saturasi oksigen. Artinya, konsumen memilikiPulse Oxymeter yang selalu bisa digunakan setiap waktu.Dengan memantau kadar SpO2 di tubuh secara berkala,paling tidak konsumen sudah bisa mendeteksi secara dini salah satu gejala Covid-19. Yakni, ketika saturasi oksigen di dalam darah berkurang. Maka, sesegera mungkin mereka bisa langsung berkonsultasi ke dokter.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More