Tiga Platform Konferensi Video ini Punya Potensi Masalah Privasi
Senin, 04 Mei 2020 - 14:01 WIB
JAKARTA - Lembaga riset pasara Consumer Reports menganalisis kebijakan privasi yang ada di platform konferensi video seperti Google Meet dan Microsoft Teams, serta WebEx.
Mereka menemukan adanya kemungkinan bahwa para penyedia platfomr tersebut mengumpulkan lebih banyak data pengguna dari pada yang selama ini diperkirakan banyak pengguna. BACA JUGA: 5 Ponsel dengan Daya Tahan Baterai Terbaik
Agar jelas, Consumet Report tidak mengatakan bahwa aplikasi tersbut tidak aman untuk digunakanl. Namun, dengan menyetujui kebijakan privasi layanan, artinya pengguna memberi izin pada perusahan untuk emngakses data pribadi mereka.
Ketiga perusahaan tersebut berhak untuk mengumpulkan informasi dari panggilan video pengguna, termasuk berapa lama panggilan berlangsung, siapa saja yang berpartisipasi dalam panggilan tersebut, dan alamat IP dari semua peserta yang ikut dalam panggilan, demikian dikutip dari The Verge, Senin (4/5/2020).
Seiring dengan ketergantungan pada layana konferensi video, banyak yang mulai meneliti langkah kemanan dan kebijakan privasi layanan ini. BACA JUGA: CEO Apple Percaya iPhone SE Bisa Pikat Pengguna Android
Walau tidak terlalu mengkhawatirkan seperti celah kemanan yang ada di Zoom yakni Zoombombing dan masalah lainnya, pengguna tetap harus menyadari data apa saja yang dapat dikumpulkan oleh pemilik platform yaitu Google, Microsoft, dan Cisco.
Tidak satu pun dari perusahaan yang mneyebutkan secara spesifik tentang jenis data apa yang sebenarnya dikumpulkan atau bagaimana data itu digunakan.
Consumer Reports mencatat bahwa data yang dikumpulkan di sini dapat digabungkan dengan informasi dari sumber lain untuk membuat profil pribadi apra pengguna dan kebiasaan penggunaan layanan. Bahkan, berpotensi menggunakan video untuk hal lain seperti pelatihan sistem pengenalan wajah.
Ketiga perusahaan tersbut mengatakan kepada Consumer Reports bahwa mereka hanya membuat rekaman video atau transkrip ketika pengguna memintannya dengan mer
Mereka menemukan adanya kemungkinan bahwa para penyedia platfomr tersebut mengumpulkan lebih banyak data pengguna dari pada yang selama ini diperkirakan banyak pengguna. BACA JUGA: 5 Ponsel dengan Daya Tahan Baterai Terbaik
Agar jelas, Consumet Report tidak mengatakan bahwa aplikasi tersbut tidak aman untuk digunakanl. Namun, dengan menyetujui kebijakan privasi layanan, artinya pengguna memberi izin pada perusahan untuk emngakses data pribadi mereka.
Ketiga perusahaan tersebut berhak untuk mengumpulkan informasi dari panggilan video pengguna, termasuk berapa lama panggilan berlangsung, siapa saja yang berpartisipasi dalam panggilan tersebut, dan alamat IP dari semua peserta yang ikut dalam panggilan, demikian dikutip dari The Verge, Senin (4/5/2020).
Seiring dengan ketergantungan pada layana konferensi video, banyak yang mulai meneliti langkah kemanan dan kebijakan privasi layanan ini. BACA JUGA: CEO Apple Percaya iPhone SE Bisa Pikat Pengguna Android
Walau tidak terlalu mengkhawatirkan seperti celah kemanan yang ada di Zoom yakni Zoombombing dan masalah lainnya, pengguna tetap harus menyadari data apa saja yang dapat dikumpulkan oleh pemilik platform yaitu Google, Microsoft, dan Cisco.
Tidak satu pun dari perusahaan yang mneyebutkan secara spesifik tentang jenis data apa yang sebenarnya dikumpulkan atau bagaimana data itu digunakan.
Consumer Reports mencatat bahwa data yang dikumpulkan di sini dapat digabungkan dengan informasi dari sumber lain untuk membuat profil pribadi apra pengguna dan kebiasaan penggunaan layanan. Bahkan, berpotensi menggunakan video untuk hal lain seperti pelatihan sistem pengenalan wajah.
Ketiga perusahaan tersbut mengatakan kepada Consumer Reports bahwa mereka hanya membuat rekaman video atau transkrip ketika pengguna memintannya dengan mer
(wbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda