Terowongan Antarbintang Ditemukan: Gerbang Baru Menuju Bintang Lain?
Rabu, 05 Maret 2025 - 21:09 WIB
Ilmuwan menemukan terowongan antar bintang di dekat galaksi Bima Sakti. Foto: ist
AMERIKA - Para ilmuwan percaya bahwa ledakan supernova yang terjadi dahulu kala membentuk gelembung luas ini, meledakkan gas antarbintang di sekitarnya.
Tata surya kita mengapung di dalam rongga besar berdensitas rendah yang dikenal sebagai Gelembung Panas Lokal (Local Hot Bubble/LHB). Wilayah ini, yang membentang setidaknya 1.000 tahun cahaya, memancarkan sinar-X karena suhunya yang mencapai jutaan derajat.
Namun, karena atom-atomnya sangat jarang, panas ekstrem ini memiliki sedikit efek pada materi di dalamnya. Meskipun hal ini memungkinkan kehidupan di Bumi berkembang tanpa gangguan, LHB sendiri tetap menjadi misteri astronomi.
Para ilmuwan percaya bahwa ledakan supernova yang terjadi dahulu kala membentuk gelembung luas ini, meledakkan gas antarbintang di sekitarnya. Serangkaian ledakan bintang kemungkinan mengukir wilayah tersebut, meninggalkan kekosongan panas yang memancarkan sinar-X. Namun, baru-baru ini para peneliti mulai memetakan bentuk dan strukturnya secara detail.
Menggunakan teleskop sinar-X eROSITA, mereka menciptakan peta paling detail dari gelembung kosmik ini.
"Yang tidak kami ketahui adalah keberadaan terowongan antarbintang menuju Centaurus, yang mengukir celah dalam medium antarbintang yang lebih dingin," kata Michael Freyberg, seorang ilmuwan MPE.
Studi yang dipublikasikan di Astronomy & Astrophysics, menekankan bagaimana umpan balik bintang—energi yang dilepaskan oleh bintang yang sekarat—membentuk medium antarbintang. Saat para peneliti terus menganalisis data eROSITA, ilmuwan mungkin akan segera mengungkap lebih banyak rahasia yang tersembunyi di hamparan ruang angkasayangluas.
Tata surya kita mengapung di dalam rongga besar berdensitas rendah yang dikenal sebagai Gelembung Panas Lokal (Local Hot Bubble/LHB). Wilayah ini, yang membentang setidaknya 1.000 tahun cahaya, memancarkan sinar-X karena suhunya yang mencapai jutaan derajat.
Namun, karena atom-atomnya sangat jarang, panas ekstrem ini memiliki sedikit efek pada materi di dalamnya. Meskipun hal ini memungkinkan kehidupan di Bumi berkembang tanpa gangguan, LHB sendiri tetap menjadi misteri astronomi.
Para ilmuwan percaya bahwa ledakan supernova yang terjadi dahulu kala membentuk gelembung luas ini, meledakkan gas antarbintang di sekitarnya. Serangkaian ledakan bintang kemungkinan mengukir wilayah tersebut, meninggalkan kekosongan panas yang memancarkan sinar-X. Namun, baru-baru ini para peneliti mulai memetakan bentuk dan strukturnya secara detail.
Menggunakan teleskop sinar-X eROSITA, mereka menciptakan peta paling detail dari gelembung kosmik ini.
Terowongan Antarbintang
Salah satu kejutan terbesar dari penelitian ini adalah terowongan antarbintang yang membentang menuju konstelasi Centaurus. Celah yang sebelumnya tidak diketahui dalam medium antarbintang yang lebih dingin ini tampaknya bertindak sebagai jalur, memungkinkan gas panas dari LHB untuk keluar."Yang tidak kami ketahui adalah keberadaan terowongan antarbintang menuju Centaurus, yang mengukir celah dalam medium antarbintang yang lebih dingin," kata Michael Freyberg, seorang ilmuwan MPE.
Eksplorasi Masa Depan
Penemuan terowongan Centaurus dapat menandai awal dari babak baru dalam eksplorasi galaksi. Jika Bima Sakti memang merupakan jaringan luas gelembung panas dan terowongan, mempelajari struktur ini dapat mengungkap sejarah dinamis galaksi.Studi yang dipublikasikan di Astronomy & Astrophysics, menekankan bagaimana umpan balik bintang—energi yang dilepaskan oleh bintang yang sekarat—membentuk medium antarbintang. Saat para peneliti terus menganalisis data eROSITA, ilmuwan mungkin akan segera mengungkap lebih banyak rahasia yang tersembunyi di hamparan ruang angkasayangluas.
(dan)
Lihat Juga :
tulis komentar anda