Trump Bakal Cuan Rp775 Triliun Setelah Izinkan TikTok Beroperasi Kembali di AS
Senin, 20 Januari 2025 - 16:24 WIB
Kendala Geopolitik dan Tantangan Penjualan
Meski memiliki potensi nilai jual yang tinggi, TikTok menghadapi sejumlah kendala, terutama karena hubungan geopolitik antara AS dan Cina. Bloomberg Intelligence memperkirakan nilai TikTok dapat terdiskon hingga USD30 miliar hingga USD 35 miliar (setara dengan Rp465 triliun hingga Rp542,5 triliun) karena sifat penjualan yang terpaksa dan pengawasan ketat terhadap privasi data.Analis Bloomberg juga mencatat bahwa penjualan TikTok tidak termasuk algoritma rekomendasinya, yang menjadi salah satu fitur unggulan TikTok. "Algoritma tersebut memiliki keterkaitan erat dengan pemerintah Cina, sehingga sulit bagi pembeli untuk memperolehnya dalam kesepakatan," ungkap laporan Bloomberg Intelligence.
Respons ByteDance dan Opsi Akuisisi
Sejauh ini, ByteDance belum menunjukkan minat untuk menjual TikTok. Namun, ada beberapa skenario yang dipertimbangkan, termasuk rencana di mana Elon Musk, pemilik platform X (sebelumnya Twitter), akan membeli operasional TikTok di AS.Bloomberg melaporkan bahwa pemerintah China mempertimbangkan skenario ini, meskipun langkah tersebut kemungkinan besar akan menghadapi tantangan regulasi dari AS. Kevin O'Leary, Chairman O’Leary Ventures, juga telah menyatakan minatnya untuk membeli TikTok dengan harga hingga USD20 miliar (setara Rp310 triliun) tanpa algoritma rekomendasi.
TikTok Kembali Beroperasi di AS
TikTok mulai memulihkan aksesnya secara bertahap pada Minggu setelah Presiden Donald Trump memberikan jaminan kepada penyedia layanan bahwa mereka tidak akan dikenai penalti jika tetap mendukung aplikasi tersebut.Dalam pernyataan resminya, TikTok menyatakan, "Kami berterima kasih kepada Presiden Trump atas kejelasan dan jaminan yang diberikan kepada penyedia layanan kami, sehingga TikTok dapat tetap melayani lebih dari 170 juta pengguna di AS."
Pengguna yang kembali mengakses aplikasi disambut dengan pesan, "Selamat datang kembali! Berkat upaya Presiden Trump, TikTok kembali di AS!"
Kritik dan Masa Depan TikTok
Meski TikTok telah kembali, masa depannya masih tidak pasti. Sejumlah politisi, termasuk Senator Tom Cotton dan Pete Ricketts, menyatakan bahwa perpanjangan waktu yang diberikan oleh Trump tidak memiliki dasar hukum. "TikTok hanya dapat kembali jika ByteDance menjual operasionalnya kepada pihak non-China yang memenuhi kriteria undang-undang," kata Senator Cotton.Sementara itu, Ketua DPR AS Mike Johnson menegaskan bahwa Kongres akan menegakkan undang-undang yang melarang TikTok. "Kekhawatiran kami bukan pada platformnya, tetapi pada algoritma yang dapat dimanipulasi oleh pemerintah China,"ujarnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda