Mengenal Teori Dead Internet: Klaim Mengerikan Ketika Web Dikendalikan oleh Bot dan AI
Rabu, 09 Oktober 2024 - 08:00 WIB
Fenomena seperti "shrimp Jesus" mungkin tampak tidak berbahaya (meskipun aneh). Tapi, di masa depan potensi bahaya tetap ada.
Ini penting, karena media sosial sekarang menjadi sumber berita utama bagi banyak pengguna di seluruh dunia. Di Australia, 46% anak berusia 18 hingga 24 tahun menyebut media sosial sebagai sumber berita utama mereka tahun lalu. Ini naik dari 28% pada tahun 2022, mengambil alih dari outlet tradisional seperti radio dan TV.
Pada tahun 2018, sebuah studi menganalisis 14 juta tweet selama periode sepuluh bulan pada tahun 2016 dan 2017. Ditemukan bahwa bot di media sosial secara signifikan terlibat dalam menyebarkan artikel dari sumber yang tidak dapat diandalkan. Akun dengan jumlah pengikut yang tinggi melegitimasi misinformasi dan disinformasi, membuat pengguna nyata percaya, terlibat, dan membagikan ulang konten yang diposting bot.
Dengan semakin berkembangnya AI generatif - seperti model ChatGPT OpenAI dan Gemini Google - kualitas konten palsu terus akan meningkat.
- Konten yang dihasilkan AI semakin canggih dan sulit dibedakan dari konten buatan manusia.
- Penyebaran disinformasi dan propaganda di internet.
Ini penting, karena media sosial sekarang menjadi sumber berita utama bagi banyak pengguna di seluruh dunia. Di Australia, 46% anak berusia 18 hingga 24 tahun menyebut media sosial sebagai sumber berita utama mereka tahun lalu. Ini naik dari 28% pada tahun 2022, mengambil alih dari outlet tradisional seperti radio dan TV.
Disinformasi yang Didorong oleh Bot
Dampak terbesar teori “dead internet” adalah disinformasi atau manipulasi. Bot-bot dapat memengaruhi opini publik dengan disinformasi.Pada tahun 2018, sebuah studi menganalisis 14 juta tweet selama periode sepuluh bulan pada tahun 2016 dan 2017. Ditemukan bahwa bot di media sosial secara signifikan terlibat dalam menyebarkan artikel dari sumber yang tidak dapat diandalkan. Akun dengan jumlah pengikut yang tinggi melegitimasi misinformasi dan disinformasi, membuat pengguna nyata percaya, terlibat, dan membagikan ulang konten yang diposting bot.
Dengan semakin berkembangnya AI generatif - seperti model ChatGPT OpenAI dan Gemini Google - kualitas konten palsu terus akan meningkat.
Belum terbukti
Teori Dead Internet adalah sebuah teori konspirasi yang menarik perhatian dan memicu perdebatan tentang keadaan internet saat ini. Meskipun ada beberapa fenomena yang mendukung klaim teori ini, seperti meningkatnya aktivitas bot, namun belum ada bukti konklusif yang dapat membuktikan bahwa sebagian besar internet sudah "mati".Bukti teori “Dead Internet”:
- Meningkatnya jumlah akun bot di media sosial.- Konten yang dihasilkan AI semakin canggih dan sulit dibedakan dari konten buatan manusia.
- Penyebaran disinformasi dan propaganda di internet.
tulis komentar anda