Pemberontakan di Google: Puluhan Karyawan Dipecat Karena Protes Proyek Nimbus dan Dukung Palestina
Rabu, 09 Oktober 2024 - 07:18 WIB
NEW YORK - Suasana tegang menyelimuti kantor pusat Google di Manhattan ketika Zelda Montes dan dua rekannya melakukan aksi protes menentang Project Nimbus.
Project Nimbus belakangan memang ramai dibicarakan. Yakni, proyek kemitraan Google dan Amazon dengan pemerintah Israel senilai USD1,2 miliar (Rp18,8 triliun).
Aksi duduk selama 10 jam tersebut berakhir dengan pemecatan 50 karyawan, termasuk Montes.
Project Nimbus: Kontroversi dan Penolakan
Project Nimbus adalah proyek cloud computing yang menyediakan layanan ke berbagai cabang pemerintah Israel, termasuk kementerian pertahanan dan militer.
Proyek ini menuai kontroversi dan penolakan dari sejumlah karyawan Google (atau yang disebut "Googlers") yang khawatir teknologi mereka digunakan untuk mendukung kebijakan Israel terhadap Palestina.
Namun, aksi protes tersebut dihadapi dengan penindasan dari Google. Perusahaan membantah klaim aktivis bahwa teknologinya terlibat dalam kampanye brutal Israel di Gaza. Sejumlah karyawan mengaku dibungkam, dipecat, dan diancam karena menyuarakan pendapat mereka.
"Saya memiliki rekan kerja yang dapat dimaklumi khawatir untuk berbicara dan khawatir tentang konsekuensinya," kata Zelda Montes, mantan karyawan Google.
Project Nimbus belakangan memang ramai dibicarakan. Yakni, proyek kemitraan Google dan Amazon dengan pemerintah Israel senilai USD1,2 miliar (Rp18,8 triliun).
Aksi duduk selama 10 jam tersebut berakhir dengan pemecatan 50 karyawan, termasuk Montes.
Project Nimbus: Kontroversi dan Penolakan
Project Nimbus adalah proyek cloud computing yang menyediakan layanan ke berbagai cabang pemerintah Israel, termasuk kementerian pertahanan dan militer.Proyek ini menuai kontroversi dan penolakan dari sejumlah karyawan Google (atau yang disebut "Googlers") yang khawatir teknologi mereka digunakan untuk mendukung kebijakan Israel terhadap Palestina.
Perlawanan dari Dalam
Sejak perang Israel-Hamas di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023, seruan untuk menghentikan Project Nimbus semakin meningkat. Para karyawan Google melakukan protes fisik dan virtual, mengkhawatirkan keterlibatan perusahaan dalam apa yang mereka sebut sebagai genosida.Namun, aksi protes tersebut dihadapi dengan penindasan dari Google. Perusahaan membantah klaim aktivis bahwa teknologinya terlibat dalam kampanye brutal Israel di Gaza. Sejumlah karyawan mengaku dibungkam, dipecat, dan diancam karena menyuarakan pendapat mereka.
"Saya memiliki rekan kerja yang dapat dimaklumi khawatir untuk berbicara dan khawatir tentang konsekuensinya," kata Zelda Montes, mantan karyawan Google.
tulis komentar anda