Hadir di Indonesia, Inilah Kelemahan Starlink yang Tak Bisa Dibantah

Minggu, 19 Mei 2024 - 11:47 WIB
Hal ini dapat menghambat kemampuan kita untuk meluncurkan satelit ke orbit yang lebih tinggi, seperti orbit navigasi dan telekomunikasi. Para ahli astronomi telah memunculkan berbagai kekhawatiran terhadap satelit LEO, termasuk Starlink, yang menghadapi tantangan besar terkait lalu lintas di ruang angkasa dan meningkatnya jumlah sampah antariksa.

Salah satu masalah yang muncul adalah polusi cahaya yang disebabkan oleh satelit-satelit tersebut, yang mengganggu pengamatan langit malam.

Ketika matahari terbit atau terbenam, satelit tersebut dapat terlihat dengan mata telanjang karena pantulan cahaya dari sayap mereka. Hal ini dapat mengganggu pengamatan astronomis dengan teleskop, mengaburkan pandangan bintang dan planet.

Pada tahun 2019, International Astronomical Union mengeluarkan peringatan tentang konsekuensi tak terduga dari keberadaan Starlink terhadap pengamatan bintang dan perlindungan hewan liar yang aktif pada malam hari. Sejak saat itu, Starlink telah melakukan uji coba dengan berbagai desain baru untuk mengurangi kecerahan dan visibilitas satelitnya.

Pada tahun berikutnya, perusahaan menguji DarkSat, yang menggunakan lapisan non-reflektif khusus untuk mengurangi kecerahan.

Kemudian, pada bulan Juni 2020, Starlink meluncurkan VisorSat, yang dilengkapi dengan penghalang khusus. Pada bulan Agustus, perusahaan meluncurkan satelit dengan pelindung di semua satelitnya.
(wbs)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More