Tips Menghindari Penipuan Berkedok Email Palsu
Rabu, 08 Mei 2024 - 08:13 WIB
JAKARTA - Email palsu, atau yang dikenal sebagai phishing, adalah salah satu metode penipuan online yang umum digunakan untuk mencuri informasi pribadi, keuangan, atau data sensitif lainnya.
Untuk mencegah hal itu, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol. Himawan Bayu Aji menyebut bahwa konsumen harus selalu waspada saat menerima kiriman email.
“Masyarakat perlu melakukan pengecekan silang (cross-check) dan jangan mudah mengklik link atau tautan yang dikirim oleh seseorang yang tidak dikenal,” ungkapnya.
- Pastikan alamat email pengirim berasal dari organisasi atau perusahaan yang sah. Anda dapat mencari informasi kontak resmi di situs web organisasi tersebut.
- Hindari mengklik tautan atau membuka lampiran dari alamat email yang tidak dikenal atau mencurigakan.
- Perhatikan isi email dengan cermat. Email palsu seringkali memiliki kesalahan tata bahasa, ejaan, atau format yang tidak profesional.
- Waspadai email yang meminta Anda untuk memasukkan informasi pribadi atau keuangan, seperti nomor kartu kredit, password, atau data bank. Organisasi yang sah tidak akan meminta informasi seperti ini melalui email.
Untuk mencegah hal itu, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol. Himawan Bayu Aji menyebut bahwa konsumen harus selalu waspada saat menerima kiriman email.
“Masyarakat perlu melakukan pengecekan silang (cross-check) dan jangan mudah mengklik link atau tautan yang dikirim oleh seseorang yang tidak dikenal,” ungkapnya.
Nah, berikut beberapa tips untuk menghindari penipuan menggunakan email palsu:
1. Perhatikan Alamat Pengirim
- Periksa alamat email pengirim dengan cermat. Alamat email palsu seringkali mirip dengan alamat email asli, namun terdapat perbedaan kecil seperti penambahan kata, angka, atau simbol.- Pastikan alamat email pengirim berasal dari organisasi atau perusahaan yang sah. Anda dapat mencari informasi kontak resmi di situs web organisasi tersebut.
- Hindari mengklik tautan atau membuka lampiran dari alamat email yang tidak dikenal atau mencurigakan.
2. Perhatikan Isi Email
- Email palsu seringkali berisi pesan yang mendesak, menakutkan, atau menarik untuk memancing korban agar bertindak impulsif.- Perhatikan isi email dengan cermat. Email palsu seringkali memiliki kesalahan tata bahasa, ejaan, atau format yang tidak profesional.
- Waspadai email yang meminta Anda untuk memasukkan informasi pribadi atau keuangan, seperti nomor kartu kredit, password, atau data bank. Organisasi yang sah tidak akan meminta informasi seperti ini melalui email.
tulis komentar anda