Email DPR Dibajak saat Demo Tolak UU Pilkada Digelar

Kamis, 22 Agustus 2024 - 13:32 WIB
loading...
Email DPR Dibajak saat...
Email DPR Dibajak saat aksi demo berjalan . FOTO/ DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA - Selain aksi demo penolakan Undang-undang Pilkada oleh Baleg DPR RI di beberapa tiktik penting di Jakarta, terdeksi email DPR RI diretas, pagi ini ribuan email dengan pesan perlawanan tersebar serentak ke seluruh redaksi media nasional.



Bahkan ada beberapa orang yang melaporkan telah mendapatkan email tersebut yang dikirim dari server resmi DPR RI, memuat kritik tajam terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada yang baru saja disepakati oleh Badan Legislasi (Baleg) DPR.

Hingga berita ini ditayangkan, identitas pihak yang bertanggung jawab atas serangan ini masih belum diketahui.

Namun yang pasti, peretasan ini berhasil mengirimkan ribuan email ke berbagai alamat, termasuk seluruh redaksi media nasional yang menerimanya secara serentak pada pagi hari ini.

Pesan tersebut mengajak masyarakat Indonesia untuk bersatu melawan apa yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap demokrasi dan konstitusi.

Pesan dalam email tersebut menegaskan bahwa keputusan DPR tidak berpihak pada kepentingan rakyat, dan menyerukan seluruh masyarakat untuk bersuara melawan kebijakan yang dianggap merugikan serta mematikan demokrasi.

Selain itu, peretas juga mengancam akan membocorkan lebih banyak informasi sensitif jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, menambah ketegangan di tengah situasi politik yang semakin memanas.

Hingga saat ini, pihak DPR RI masih belum memberikan klarifikasi terkait insiden ini. Investigasi terhadap peretasan tersebut sedang berlangsung, sementara publik menunggu tanggapan resmi dari lembaga legislatif tersebut. Adapun isi email tersebut yang berhasil di capture oleh tim redaksi Inews. -


Siapa sangka seorang mantan tukang kayu dari kota kecil di Jawa bisa membangun lebih dari sekadar furnitur? Dia mengukir mahakarya NEPOTISME, sambil memakai topeng kepolosan dan wajah Innocent. Bravo! Tepuk tangan untuk mengubah demokrasi menjadi bisnis keluarga.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2245 seconds (0.1#10.140)