10 Spesies Paling Terancam Punah di Bumi, Salah Satunya Badak Jawa
Rabu, 10 April 2024 - 11:00 WIB
Menjadi simbol kekuatan China yang ironisnya kini berada di ambang kepunahan. Hilangnya habitat dan penurunan mangsa akibat campur tangan manusia merupakan ancaman utama.
Tulang dan bagian tubuh mereka digunakan dalam pengobatan tradisional diburu secara liar. Program penangkaran menawarkan secercah harapan, namun pelepasliaran ke alam liar menghadapi tantangan besar.
Spesies harimau ini membutuhkan area luas dan dapat menampung herbivora besar yang menjadi makanan utama mereka. Perburuan liar dianggap sebagai ancaman terbesar bagi sekira 4.500 harimau yang masih tersisa di alam liar. Pada 2014, pemerintah China secara khusus melarang konsumsi spesies yang terancam punah, termasuk harimau.
Pada 1938, burung bangau sarus hanya tersisa 29 ekor di alam liar. Tiga tahun kemudian, hanya tersisa 16 ekor. Baru pada akhir 1960an perburuan dan hilangnya habitat lahan basah telah memusnahkan populasi burung, dan upaya bersama untuk menyelamatkan burung-burung yang tersisa pun dimulai.
Berkat program pemuliaan yang inovatif, diperkirakan terdapat lebih dari 500 burung dalam populasi pada 2022. Penangkaran dan pelepasliaran menyebabkan pembentukan dua populasi liar di Florida, salah satunya dilatih untuk pindah ke Wisconsin. Keduanya juga tidak independen. Satu-satunya populasi mandiri yang berpindah antara Alberta, Kanada, dan Texas, AS.
Hewan terbesar di Bumi, paus biru, hanya tersisa kurang dari 25.000 individu. Paus biru terdiri dari beberapa subspesies dan ditemukan di semua lautan kecuali Arktik. Perburuan paus pada abad ke-20 diperkirakan telah mengurangi populasi saat ini hingga 90 persen. Perburuan komersial spesies ini akhirnya dilarang pada 1966.
Dinas Perikanan Laut Nasional setempat mengembangkan rencana pemulihan pada 1998. Idenya untuk memelihara database foto spesimen individu dan mengumpulkan data genetik dan migrasi untuk lebih memahami spesies yang tetap berisiko terkena kapal dan terjerat jaring ikan.
Tulang dan bagian tubuh mereka digunakan dalam pengobatan tradisional diburu secara liar. Program penangkaran menawarkan secercah harapan, namun pelepasliaran ke alam liar menghadapi tantangan besar.
Spesies harimau ini membutuhkan area luas dan dapat menampung herbivora besar yang menjadi makanan utama mereka. Perburuan liar dianggap sebagai ancaman terbesar bagi sekira 4.500 harimau yang masih tersisa di alam liar. Pada 2014, pemerintah China secara khusus melarang konsumsi spesies yang terancam punah, termasuk harimau.
3. Bangau rejan (Grus Americana)
Pada 1938, burung bangau sarus hanya tersisa 29 ekor di alam liar. Tiga tahun kemudian, hanya tersisa 16 ekor. Baru pada akhir 1960an perburuan dan hilangnya habitat lahan basah telah memusnahkan populasi burung, dan upaya bersama untuk menyelamatkan burung-burung yang tersisa pun dimulai.
Berkat program pemuliaan yang inovatif, diperkirakan terdapat lebih dari 500 burung dalam populasi pada 2022. Penangkaran dan pelepasliaran menyebabkan pembentukan dua populasi liar di Florida, salah satunya dilatih untuk pindah ke Wisconsin. Keduanya juga tidak independen. Satu-satunya populasi mandiri yang berpindah antara Alberta, Kanada, dan Texas, AS.
4. Paus Biru (Balaenoptera musculus)
Hewan terbesar di Bumi, paus biru, hanya tersisa kurang dari 25.000 individu. Paus biru terdiri dari beberapa subspesies dan ditemukan di semua lautan kecuali Arktik. Perburuan paus pada abad ke-20 diperkirakan telah mengurangi populasi saat ini hingga 90 persen. Perburuan komersial spesies ini akhirnya dilarang pada 1966.
Dinas Perikanan Laut Nasional setempat mengembangkan rencana pemulihan pada 1998. Idenya untuk memelihara database foto spesimen individu dan mengumpulkan data genetik dan migrasi untuk lebih memahami spesies yang tetap berisiko terkena kapal dan terjerat jaring ikan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda