Voice Engine Butuh Waktu 15 Detik untuk Hasilkan Suara AI Realistis
Minggu, 31 Maret 2024 - 11:21 WIB
CUPERTINO - OpenAI baru saja mengumumkan akses terbatas ke platform pembuatan teks-ke-suara yang mereka kembangkan, bernama Voice Engine. Platform ini mampu menghasilkan suara sintetis yang realistis hanya dengan sampel suara seseorang selama 15 detik.
Suara AI yang dihasilkan dapat membaca teks dalam bahasa yang sama dengan pembicara, atau bahkan dalam berbagai bahasa lainnya. OpenAI menekankan bahwa tujuan platform ini adalah untuk "digunakan untuk kebaikan di berbagai industri".
Seperti dilansir dari The Verge, Minggu (31/3/2024), beberapa perusahaan yang telah mendapatkan akses ke Voice Engine antara lain:
Age of Learning: perusahaan teknologi pendidikan yang menggunakan Voice Engine untuk menghasilkan konten sulih suara dan tanggapan real-time yang dipersonalisasi untuk siswa.
HeyGen: platform penyampaian cerita visual yang memanfaatkan Voice Engine untuk menghadirkan narasi yang lebih menarik.
Dimagi: pembuat perangkat lunak kesehatan garis depan yang menggunakan Voice Engine untuk meningkatkan akses informasi kesehatan bagi masyarakat.
Livox: pembuat aplikasi komunikasi AI yang mengintegrasikan Voice Engine untuk menghadirkan pengalaman komunikasi yang lebih natural.
Lifespan: sistem kesehatan yang menggunakan Voice Engine untuk meningkatkan akses informasi kesehatan bagi pasien.
Sampel suara yang dibagikan oleh OpenAI menunjukkan kemampuan Voice Engine dalam menghasilkan suara yang realistis dan natural.
Age of Learning menggunakan Voice Engine untuk menghasilkan konten sulih suara yang terdengar seperti guru sungguhan, sedangkan Livox menggunakannya untuk menghadirkan asisten virtual yang terdengar seperti manusia.
Meskipun akses ke Voice Engine masih terbatas, OpenAI berencana untuk memperluas aksesnya di masa depan. Hal ini menandakan potensi besar teknologi ini untuk mengubah cara kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.
Suara AI yang dihasilkan dapat membaca teks dalam bahasa yang sama dengan pembicara, atau bahkan dalam berbagai bahasa lainnya. OpenAI menekankan bahwa tujuan platform ini adalah untuk "digunakan untuk kebaikan di berbagai industri".
Seperti dilansir dari The Verge, Minggu (31/3/2024), beberapa perusahaan yang telah mendapatkan akses ke Voice Engine antara lain:
Age of Learning: perusahaan teknologi pendidikan yang menggunakan Voice Engine untuk menghasilkan konten sulih suara dan tanggapan real-time yang dipersonalisasi untuk siswa.
HeyGen: platform penyampaian cerita visual yang memanfaatkan Voice Engine untuk menghadirkan narasi yang lebih menarik.
Dimagi: pembuat perangkat lunak kesehatan garis depan yang menggunakan Voice Engine untuk meningkatkan akses informasi kesehatan bagi masyarakat.
Livox: pembuat aplikasi komunikasi AI yang mengintegrasikan Voice Engine untuk menghadirkan pengalaman komunikasi yang lebih natural.
Lifespan: sistem kesehatan yang menggunakan Voice Engine untuk meningkatkan akses informasi kesehatan bagi pasien.
Sampel suara yang dibagikan oleh OpenAI menunjukkan kemampuan Voice Engine dalam menghasilkan suara yang realistis dan natural.
Age of Learning menggunakan Voice Engine untuk menghasilkan konten sulih suara yang terdengar seperti guru sungguhan, sedangkan Livox menggunakannya untuk menghadirkan asisten virtual yang terdengar seperti manusia.
Meskipun akses ke Voice Engine masih terbatas, OpenAI berencana untuk memperluas aksesnya di masa depan. Hal ini menandakan potensi besar teknologi ini untuk mengubah cara kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.
(wbs)
tulis komentar anda