3 Bahaya di Balik Penggunaan Apple Vision Pro

Selasa, 27 Februari 2024 - 22:10 WIB
Perangkat Mixed Reality seperti Apple Vision Pro sedang booming di dunia. (Foto: Apple)
JAKARTA - Para ilmuwan telah mengingatkan bahaya headset Mixed Reality seperti Apple Vision Pro. Perangkat canggih yang menggabungkan dunia digital dan nyata ini tak hanya memberikan beragam fasilitas kepada penggunanya tapi juga menyimpan dampak merugikan jika tidak digunakan secara bijak.

Belakangan perangkat Mixed Reality seperti Apple Vision Pro memang sedang booming di dunia. Meski belum masuk Indonesia, perangkat ini sudah menjadi perbincangan luas. Bahkan di marketplace, kisaran harganya sudah beredar. Di Amerika, Apple Vision Pro dibanderol USD3499 atau sekitar Rp50 jutaan. Kecanggihan Vision Pro digadang-gadang akan mengubah cara orang beraktivitas dalam keseharian dan hal ini pun diamini oleh sang produsen.

Apple menyebut Vision Pro akan menggantikan perangkat lain seperti iPhone, Mac, dan iPad. Situs webnya mempromosikan penggunaan Vision Pro untuk melakukan tugas sehari-hari seperti menjelajahi web menggunakan monitor virtual, membuat daftar tugas di catatan, chatting di pesan, menonton video, bermain game, video chatting, dan lain sebagainya.

Dilansir dari Notebookcheck, Selasa (27/2/2024), para peneliti mengingatkan bahaya perangkat Mixed Reality jika digunakan secara berlebihan. Bahaya tersebut mulai dari perubahan pola pikir dan cara berinteraksi, potensi gangguan penglihatan, hingga gangguan nyeri leher dan kelelahan.





Bahaya Apple Vision Pro

1. Perubahan pola pikir dan cara berinteraksi



Menurut para peneliti, sebagaimana dilaporkan oleh Scientific American, penggunaan berlebih perangkat ini bisa memiliki dampak negatif pada kesehatan manusia. Penggunaan perangkat seperti Vision Pro secara rutin setiap hari dalam jangka waktu lama, dapat mempengaruhi pola pikir dan cara berinteraksi dengan orang lain.

Alhasil, perangkat ini akan mempengaruhi cara belajar dan bekerja dengan cara yang belum sepenuhnya dipahami. Sebuah studi pada tahun 2019, misalnya, mengungkap pemakai headset merasa terisolasi secara sosial dari orang lain.

Apple telah mencoba mengatasi masalah isolasi sosial Vision Pro dengan menggabungkan fitur EyeSight, yang mengintegrasikan layar ke bagian depan headset yang memproyeksikan mata pemakai kepada pengamat luar. Namun, dalam prakteknya, fitur ini terlihat jauh dari gambaran Apple dengan mata pemakai terlihat sangat berpixel dan tidak sealami yang dibayangkan. Tentu saja, hal ini membatasi efektivitasnya dalam mengatasi kerugian yang jelas dari mengenakan headset dan memasuki lingkungan virtual yang berbeda, nyata atau sepenuhnya imersif.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More