Orang Dalam Samsung Diduga Bocorkan Teknologi OLED ke Perusahaan China
Rabu, 12 Agustus 2020 - 12:21 WIB
BEIJING - Samsung tengah mengembangkan teknologi inkjet printing OLED. Namun sayangnya, menurut sebuah laporan, dua orang peneliti Samsung kabarnya telah membocorkan teknologi itu ke perusahaan China. BACA JUGA - Beda dari Presiden Manapun, Putin Jadikan Anaknya Relawan Vaks
Menurut laporan media setempat, polisi telah menangkap dua peneliti Samsung dengan tuduhan membocorkan teknologi tersebut ke perusahaan China. BACA JUGA - Anak Presiden Rusia Pasang Badan Rela Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Corona
Dilansir dari laman Gizmochina, Rabu (12/8/2020), gara-gara kebocoran teknologi ini, Samsung diduga mengalami kerugian jutaan dolar
Polisi tak mengungkap identitas karyawan yang ditahan. Namun menurut informasi dari polisi masing-masing peneliti yang terlibat adalah Senior Researcher di Samsung yang berusia 46 dan 37 tahun.
Sementara itu, Samsung dilaporkan telah berinvestasi lebih dari 10 miliar Won atau setara USD 8,5 juta (sekitar Rp 125,2 miliar). Investasi itu untuk penelitian dan pengembangan teknologi inkjet printing dalam waktu 3 tahun terakhir.
Analis mengklaim, teknologi yang dicuri ini bisa mengurangi 20 persen biaya produksi TV layar OLED 4K berukuran 65 inci.
Mengenai penggunaan teknologinya, Samsung Display, diperkirakan akan mulai menggunakan teknologi cetak inkjet ini untuk lini produksi OLED mulai Oktober tahun ini
Jika semuanya berjalan sesuai rencana untuk Samsung, maka Samsung akan menjadi perusahaan pertama di dunia yang menggunakan teknologi ini. Selain China, perusahaan dari Jepang dan Taiwan juga bereksperimen dengan teknologi serupa.
Menurut laporan media setempat, polisi telah menangkap dua peneliti Samsung dengan tuduhan membocorkan teknologi tersebut ke perusahaan China. BACA JUGA - Anak Presiden Rusia Pasang Badan Rela Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Corona
Dilansir dari laman Gizmochina, Rabu (12/8/2020), gara-gara kebocoran teknologi ini, Samsung diduga mengalami kerugian jutaan dolar
Polisi tak mengungkap identitas karyawan yang ditahan. Namun menurut informasi dari polisi masing-masing peneliti yang terlibat adalah Senior Researcher di Samsung yang berusia 46 dan 37 tahun.
Sementara itu, Samsung dilaporkan telah berinvestasi lebih dari 10 miliar Won atau setara USD 8,5 juta (sekitar Rp 125,2 miliar). Investasi itu untuk penelitian dan pengembangan teknologi inkjet printing dalam waktu 3 tahun terakhir.
Analis mengklaim, teknologi yang dicuri ini bisa mengurangi 20 persen biaya produksi TV layar OLED 4K berukuran 65 inci.
Mengenai penggunaan teknologinya, Samsung Display, diperkirakan akan mulai menggunakan teknologi cetak inkjet ini untuk lini produksi OLED mulai Oktober tahun ini
Jika semuanya berjalan sesuai rencana untuk Samsung, maka Samsung akan menjadi perusahaan pertama di dunia yang menggunakan teknologi ini. Selain China, perusahaan dari Jepang dan Taiwan juga bereksperimen dengan teknologi serupa.
(wbs)
tulis komentar anda