WhatsApp, Instagram, dan Facebook Jadi Media Sosial Favorit Penjahat Siber di Indonesia
Jum'at, 24 November 2023 - 09:32 WIB
JAKARTA - Media sosial menjadi salah satu channel bagi penjahat siber menjalankan aksinya. Sebab, banyak sekali ruang bagi mereka untuk menipu korban di medsos, sekaligus memanfaatkan mereka yang lengah.
Dari hasil riset Vaksincom terhadap hasil pelaporan yang dikirimkan korban kejahatan siber ke situs cekrekening.id, diketahui jejaring sosial terbesar yang paling banyak dimanfaatkan penjahat siber adalah WhatsApp.
Data itu diolah sejak 1 Januari 2023 sampai dengan minggu ke tiga November 2023 dan diharapkan dapat memberikan gambaran insiden kejahatan siber di Indonesia 2023.
Menurut Alfons, selama 2023 para penjahat siber paling suka untuk menjalankan aksinya di grup Meta, yakni WhatsApp, Instagram, dan Facebook. Total ketiga platform media sosial itu mengakomodir 71,35 persen pelaporan.
Tiktok yang secara popularitas pengguna dapat bersaing dengan Instagram ternyata termasuk paling aman, hanya menempati peringkat 10 dengan 176 laporan atau 0,15 % dari total pelaporan.
Media sosial jawara yang menempati peringkat 1 paling sering digunakan untuk aksi kejahatan adalah Whatsapp dengan 50.218 laporan atau 42,89 % disusul oleh Instagram dengan 20.631 laporan atau 17,62 %.
Media sosial yang bisa bersaing dengan group Meta digunakan sebagai sarana penipuan bukan Tiktok yang hanya menempati peringkat 10 melainkan Telegram yang merupakan saingan Whatsapp dalam aplikasi messaging.
Telegram bisa menjadi menempati peringkat 3 sebagai aplikasi medsos yang paling sering dilaporkan dalam kejahatan siber karena adanya bot Telegram khususnya SMS to Telegram yang digunakan oleh penipu untuk memforwardkan SMS OTP dari pengguna Android yang tertipu oleh rekayasa sosial APK pencuri SMS yang memalsukan diri sebagai Undangan Pernikahan, APK Kurir Online, Surat Tilang sampai Tagihan Pajak.
Telegram menempati peringat 3 di bawah Instagram dengan 12.817 laporan atau 10,95 % dari total laporan media sosial yang paling sering digunakan untuk aksi kejahatan di Indonesia tahun 2023.
Dari hasil riset Vaksincom terhadap hasil pelaporan yang dikirimkan korban kejahatan siber ke situs cekrekening.id, diketahui jejaring sosial terbesar yang paling banyak dimanfaatkan penjahat siber adalah WhatsApp.
Data itu diolah sejak 1 Januari 2023 sampai dengan minggu ke tiga November 2023 dan diharapkan dapat memberikan gambaran insiden kejahatan siber di Indonesia 2023.
Menurut Alfons, selama 2023 para penjahat siber paling suka untuk menjalankan aksinya di grup Meta, yakni WhatsApp, Instagram, dan Facebook. Total ketiga platform media sosial itu mengakomodir 71,35 persen pelaporan.
Tiktok yang secara popularitas pengguna dapat bersaing dengan Instagram ternyata termasuk paling aman, hanya menempati peringkat 10 dengan 176 laporan atau 0,15 % dari total pelaporan.
Media sosial jawara yang menempati peringkat 1 paling sering digunakan untuk aksi kejahatan adalah Whatsapp dengan 50.218 laporan atau 42,89 % disusul oleh Instagram dengan 20.631 laporan atau 17,62 %.
Media sosial yang bisa bersaing dengan group Meta digunakan sebagai sarana penipuan bukan Tiktok yang hanya menempati peringkat 10 melainkan Telegram yang merupakan saingan Whatsapp dalam aplikasi messaging.
Telegram bisa menjadi menempati peringkat 3 sebagai aplikasi medsos yang paling sering dilaporkan dalam kejahatan siber karena adanya bot Telegram khususnya SMS to Telegram yang digunakan oleh penipu untuk memforwardkan SMS OTP dari pengguna Android yang tertipu oleh rekayasa sosial APK pencuri SMS yang memalsukan diri sebagai Undangan Pernikahan, APK Kurir Online, Surat Tilang sampai Tagihan Pajak.
Telegram menempati peringat 3 di bawah Instagram dengan 12.817 laporan atau 10,95 % dari total laporan media sosial yang paling sering digunakan untuk aksi kejahatan di Indonesia tahun 2023.
tulis komentar anda