Apakah Instagram Mendukung Israel? Cek Deretan Faktanya

Sabtu, 11 November 2023 - 08:15 WIB

3. Instagram Hapus Unggahan tengang Masjid Al Aqsha



Instagram menghapus unggahan tentang Masjid al-Aqsa, setelah secara keliru menandainya sebagai terkait dengan organisasi teroris, menurut laporan BuzzFeed News. Bahkan beberapa postingan dengan tagar #alAqsa yang merujuk pada masjid di Yerusalem tersebut juga terkena kebijakan perusahaan untuk memoderasi konten berbahaya.

Instagram memberi tahu beberapa pengguna yang postingannya dengan tagar tersebut diblokir karena kontennya terkait dengan kekerasan atau organisasi berbahaya. Salah satu postingan tersebut adalah infografis yang menjelaskan kekerasan yang sedang terjadi di Israel dan wilayah Palestina.

4. Instagram Hapus Unggahan Bella Hadid tentang Palestina



Instagram telah meminta maaf kepada supermodel Bella Hadid, setelah dia mengkritik platform media sosial tersebut karena menghapus postingan yang memperlihatkan foto paspor ayahnya dengan tempat lahirnya tertulis Palestina.

Menurut Page Six, sebuah outlet berita berbasis di Amerika Serikat, juru bicara perusahaan induk Instagram, Facebook, mengatakan foto tersebut seharusnya tidak dihapus. "Untuk melindungi privasi komunitas kami, kami tidak memperbolehkan orang memposting informasi pribadi, seperti nomor paspor, di Instagram. Dalam kasus ini, nomor paspor sudah diberi blur, sehingga konten ini seharusnya tidak dihapus," kata juru bicara tersebut. "Kami telah mengembalikan kontennya dan meminta maaf kepada Bella atas kesalahan tersebut."



5. Instagram Blokir akun pro-Palestina dan hapus ratusan akun Hamas



Akun Eye on Palestine (@eye.on.palestine), yang memiliki lebih dari 6 juta pengikut dan populer di kalangan pendukung Palestina, tidak dapat diakses pada Kamis 26 Oktober 2023. Akun cadangan resmi, @eye.on.palestine2, yang belakangan dibuat untuk menghindari shadowbanning juga menjadi gelap. Kedua akun tersebut juga tidak dapat diakses di Facebook dan Threads.

Awalnya, Meta melalui juru bicaranya, Andy Stone, mengatakan sengaja menonaktifkan akun-akun tersebut karena kekhawatiran keamanan. Kemudian Meta mengaku telah berhasil menghubungi administrator akun dan menyatakan akun-akun tersebut dapat diaktifkan kembali. "Kami tidak menonaktifkan akun-akun ini karena konten apa pun yang mereka bagikan," kilahnya dikutip dari The Guardian.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More