ByteDance Jamin Kebebasan Pembela Palestina untuk Berjuang Lewat TikTok
Minggu, 29 Oktober 2023 - 10:11 WIB
BEIJING - ByteDance induk platform berbagi video pendek TikTok membantah tuduhan pemerintah Malaysia yang memblokir konten yang mendukung Palestina dan menganggap tuduhan Kuala Lumpur sama sekali 'tidak berdasar'.
Juru bicara TikTok dalam email ke kantor berita Reuters menyatakan bahwa mereka menolak tuduhan tersebut dan bersikeras bahwa platform tersebut berkomitmen untuk melindungi komunitas.
“Tuduhan itu tidak berdasar. Pedoman komunitas kami berlaku sama untuk semua konten di TikTok dan kami berkomitmen untuk secara konsisten menegakkan kebijakan kami untuk melindungi komunitas kami,” kata juru bicara TikTok seperti dilansir dari Wion News Minggu (29/10/2023)
Raksasa teknologi, Meta berkomentar dengan mengatakan bahwa tuduhan yang dilontarkan pemerintah Malaysia terhadap organisasi tersebut 'tidak benar' dan tidak berniat menekan suara rakyat Palestina di platformnya.
Meta dan TikTok menyebut Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai Gaza, sebagai 'organisasi berbahaya' dan memblokir konten yang mengagung-agungkannya.
Menteri Komunikasi dan Digital, Fahmi Fadzil pada Kamis mengungkapkan, terdapat bukti penyedia platform media sosial TikTok secara sistematis mengunduh konten terkait konflik Palestina-Israel dari Malaysia.
“Jika persoalan ini dibiarkan, saya tidak segan-segan mengambil pendekatan dan sikap yang sangat tegas,” kata Fahmi dalam pesannya.
Fahmi melanjutkan, banyak pihak yang mendesak pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap platform media sosial yang diduga memblokir konten pro-Palestina.
Juru bicara TikTok dalam email ke kantor berita Reuters menyatakan bahwa mereka menolak tuduhan tersebut dan bersikeras bahwa platform tersebut berkomitmen untuk melindungi komunitas.
“Tuduhan itu tidak berdasar. Pedoman komunitas kami berlaku sama untuk semua konten di TikTok dan kami berkomitmen untuk secara konsisten menegakkan kebijakan kami untuk melindungi komunitas kami,” kata juru bicara TikTok seperti dilansir dari Wion News Minggu (29/10/2023)
Raksasa teknologi, Meta berkomentar dengan mengatakan bahwa tuduhan yang dilontarkan pemerintah Malaysia terhadap organisasi tersebut 'tidak benar' dan tidak berniat menekan suara rakyat Palestina di platformnya.
Meta dan TikTok menyebut Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai Gaza, sebagai 'organisasi berbahaya' dan memblokir konten yang mengagung-agungkannya.
Menteri Komunikasi dan Digital, Fahmi Fadzil pada Kamis mengungkapkan, terdapat bukti penyedia platform media sosial TikTok secara sistematis mengunduh konten terkait konflik Palestina-Israel dari Malaysia.
“Jika persoalan ini dibiarkan, saya tidak segan-segan mengambil pendekatan dan sikap yang sangat tegas,” kata Fahmi dalam pesannya.
Fahmi melanjutkan, banyak pihak yang mendesak pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap platform media sosial yang diduga memblokir konten pro-Palestina.
(wbs)
tulis komentar anda