5 Kebakaran Hutan Terparah di Indonesia, Ada Faktor El Nino dan Kemarau Panjang

Jum'at, 19 Mei 2023 - 18:23 WIB
Lebih dari 3 juta ha lahan telah terbakar dan memicu terjadinya polusi udara yang levelnya berhasil terekam melalui instrumen NASA yang disebut Measurements of Pollution in the Troposphere (MOPITT). Selain gas karbon monoksida, gas karbon dioksida juga menjadi salah satu gas yang dihasilkan akibat kebakaran hutan dan lahan.

4. Kebakaran Hutan 2015

Sepanjang tahun 2015, kebakaran hutan menghanguskan lebih dari 2,6 juta ha lahan di Indonesia. Kebakaran melanda 29 provinsi, kecuali DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Kepulauan Riau. Kalimantan Tengah menjadi area terparah karena banyak lahan gambut yang kering di musim kemarau.

Fenomena El Nino yang menurunkan intensitas curah hujan juga semakin memperparah bencana kebakaran hutan. Studi dari Harvard dan Columbia University, dikutip dari laman climatechangenews, kebakaran ini menyumbang 3% dari seluruh emisi gas rumah kaca dunia pada tahun itu dan merugikan ekonomi Indonesia sekitar USD16,1 miliar.

5. Kebakaran Hutan 2019

Dikutip dari Reuters, studi yang diterbitkan dalam jurnal Earth System Science Data pada November, kebakaran hutan tahun 2019 menyebabkan 3,1 juta hektar terbakar. Sedangkan data Kementerian Kehutanan menyebutkan luas wilayah tang terbakar 1,6 juta hektare.



Data dari Global Forest Watch menunjukkan bahwa sebanyak 42% dari total area yang terbakar merupakan lahan gambut. Mayoritas area lahan yang terbakar, sebanyak 70% dari lahan gambut yang telah terdegradasi. Akibatnya, 708 juta ton gas rumah kaca yang didominasi oleh karbon dioksida dirilis ke atmosfer.
(wib)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More