Mengenal 5 Mitos dan Legenda di Balik Gerhana Bulan
Kamis, 04 Mei 2023 - 15:57 WIB
Untuk melindungi sang raja, orang-orang Mesopotamia kuno akan langsung mengganti Raja ketika gerhana terjadi. Sehingga sang raja akan aman dari serangan.
Sementara untuk orang pengganti raja ini bukanlah orang yang benar-benar berkuasa, namun akan dilayani layaknya raja.
Sehingga pada waktu Gerhana Bulan terjadi, para hewan peliharaan yang terdiri dari singa dan ular dipercaya menyerang bulan karena tidak diberikan cukup makanan. Namun ketika warna Bulan kembali normal, berarti ada peran istri dari Bulan yang bertugas sebagai penyembuh.
Namun perang itu tidak berlangsung lama karena banyaknya orang-orang yang meminta peperangan itu berhenti.
Sehingga masyarakat jawa akan takut untuk melakukan berbagai kegiatan mulai dari keluar rumah, memotong kuku, makan, hingga tidak diperbolehkan untuk melihat gerhana karena akan mendatangkan kesialan.
Sementara untuk orang pengganti raja ini bukanlah orang yang benar-benar berkuasa, namun akan dilayani layaknya raja.
3. Mitos Gerhana Bulan di Suku Hupa
Gerhana Bulan menurut Suku Hupa yang merupakan suku asli yang mendiami Amerika, tepatnya di California Utara ini mempercayai bahwa Bulan memiliki banyak misteri dan binatang peliharaan.Sehingga pada waktu Gerhana Bulan terjadi, para hewan peliharaan yang terdiri dari singa dan ular dipercaya menyerang bulan karena tidak diberikan cukup makanan. Namun ketika warna Bulan kembali normal, berarti ada peran istri dari Bulan yang bertugas sebagai penyembuh.
4. Mitos Gerhana Bulan di Orang Batammaliba
Orang-orang Batammaliba yang berada di Togo percaya bahwa terjadinya Gerhana Bulan ini disebabkan karena adanya perang antara Bulan dengan Matahari.Namun perang itu tidak berlangsung lama karena banyaknya orang-orang yang meminta peperangan itu berhenti.
5. Mitos Gerhana Bulan di Jawa
Indonesia sendiri menyimpan berbagai mitos tentang Gerhana Bulan. Fenomena alam ini diyakini sebagai pembawa kekuatan jahat yang dapat membawa celaka bagi orang-orang.Sehingga masyarakat jawa akan takut untuk melakukan berbagai kegiatan mulai dari keluar rumah, memotong kuku, makan, hingga tidak diperbolehkan untuk melihat gerhana karena akan mendatangkan kesialan.
(bim)
Lihat Juga :
tulis komentar anda