Hujan Cacing Melanda di China, Penduduk Kegelian Takut Keluar Rumah

Kamis, 16 Maret 2023 - 07:25 WIB
Fenomena ini dikatakan biasa menjelang musim semi, di mana pohon poplar mulai bermekaran bunganya. Ranting bunganya jatuh dari pohon dan dikira cacing atau ulat oleh orang-orang yang tidak biasa dengan fenomena ini.

Fenomena alam ini disebutkan dalam Complete Weather Resource (1997), terdapat peristiwa alam yang disebut sebagai waterspout tornadic di mana tornado terbentuk di atas daratan dan bergerak di atas air.

Kemudian, saat udara dingin bergerak di atas air yang hangat, udara hangat bisa naik sesuai situasi barometrik lingkungan. Dan pada saat badai petir mengalami arus ke atas yang begitu kuat, hal ini akhirnya turut menarik serangga atau burung ka atmosfer.

Tornado di daratan memang bisa mencapai kecepatan 310 mil per jam, tetapi puting beliung bisa 100 mil per jam. Seperti halnya tornado, puting beliung memiliki pusaran di tengah yang bertekanan rendah dan dikelilingi corong berputar ke atas.

Pusaran yang ada di tengah itu cukup kuat untuk menyedot udara, air, dan benda-benda kecil di sekitarnya. Pada waktu pusaran itu terbuka, pada akhirnya hewan-hewan ini jatuh jauh dari tempat hidupnya, sehingga timbullah fenomena seperti hujan hewan yang entah dari mana.

Seperti disebutkan sebelumnya, walau alasan ini berdasarkan analisis ilmiah , para ilmuwan juga masih skeptis. Pertama, mereka berargumen mengapa hujan hewan tampaknya selalu hanya melibatkan satu spesies, misalnya ikan saja atau katak saja, bukan keduanya.

Kedua, belum ada orang yang betul-betul melihat puting beliung menyedot dan membawa hewan-hewan kecil di udara.
(wbs)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More