Dimanfaatkan Rusia Gempur Ukraina, DJI Hentikan Penjualan Drone AeroScope
Selasa, 07 Maret 2023 - 06:00 WIB
JAKARTA - Produsen drone terpopular di dunia DJI tidak lagi memproduksi drone andalan mereka AeroScope. Drone yang mampu berfungsi sebagai pendeteksi sistem itu digunakan Rusia dalam menghancurkan target-target mereka saat melakukan invasi ke Ukraina.
Termasuk mengalahkan menyerang pilot-pilot drone Ukraina yang tengah bertugas. Dalam situs resmi mereka DJI cuma menampilkan gambar AeroScope. Hanya saja tidak ada lagi pemesanan yang bisa dilakukan.
"AeroScope tidak lagi diproduksi. Untuk mengetahui teknologi terbaru DJI bisa melihat rekomendasi produk kami di bawah ini," tulis DJI dalam situs resmi mereka.
AeroScope diklaim DJI sebagai drone dengan teknologi platform deteksi paling komprehensif. Drone itu mampu mengenali dan mengejar drone-drone lain yang beroperasi di wilayah tertentu. Pendeteksian dilakukan menggunakan sinyal yang dipancarkan oleh drone lainnya.
Sinyal itu akan ditangkap oleh AeroScope dan langsung mengirimkan informasi berupa status penerbangan, wilayah terbang, serta lokasi pilot yang menerbangkan drone. Awalnya AeroScope didedikasikan untuk berbagai kegiatan penegakan hukum.
Hanya saja tahun lalu Rusia justru memanfaatkan AeroScope dalam mengalahkan senjata drone yang digunakan Ukraina. Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Federov bahkan terang-terangan menyalahkan DJI karena membantu Rusia membunuh warga Ukraina.
Brendan Schulman, mantan eksekutif DJI mengatakan ada dua alasan mengapa AeroScope dihentikan produksinya. "Pertama tidak ada alasan yang bagus untuk meneruskan sebuah teknologi yang justru membuat Amerika Serikat dirugikan. Kedua adanya pelaksanaan FAA Remote ID," ucapnya.
Termasuk mengalahkan menyerang pilot-pilot drone Ukraina yang tengah bertugas. Dalam situs resmi mereka DJI cuma menampilkan gambar AeroScope. Hanya saja tidak ada lagi pemesanan yang bisa dilakukan.
"AeroScope tidak lagi diproduksi. Untuk mengetahui teknologi terbaru DJI bisa melihat rekomendasi produk kami di bawah ini," tulis DJI dalam situs resmi mereka.
AeroScope diklaim DJI sebagai drone dengan teknologi platform deteksi paling komprehensif. Drone itu mampu mengenali dan mengejar drone-drone lain yang beroperasi di wilayah tertentu. Pendeteksian dilakukan menggunakan sinyal yang dipancarkan oleh drone lainnya.
Sinyal itu akan ditangkap oleh AeroScope dan langsung mengirimkan informasi berupa status penerbangan, wilayah terbang, serta lokasi pilot yang menerbangkan drone. Awalnya AeroScope didedikasikan untuk berbagai kegiatan penegakan hukum.
Hanya saja tahun lalu Rusia justru memanfaatkan AeroScope dalam mengalahkan senjata drone yang digunakan Ukraina. Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Federov bahkan terang-terangan menyalahkan DJI karena membantu Rusia membunuh warga Ukraina.
Brendan Schulman, mantan eksekutif DJI mengatakan ada dua alasan mengapa AeroScope dihentikan produksinya. "Pertama tidak ada alasan yang bagus untuk meneruskan sebuah teknologi yang justru membuat Amerika Serikat dirugikan. Kedua adanya pelaksanaan FAA Remote ID," ucapnya.
(wsb)
tulis komentar anda