Ini Tips Badan Siber dan Sandi Negara agar Tidak Tertipu Undangan Pernikahan Palsu
Selasa, 31 Januari 2023 - 08:00 WIB
JAKARTA - Upaya penipuan dengan cara digital makin gencar terjadi belakangan ini. Caranya bahkan semakin variatif karena terbukti mampu menggelitik rasa penasaran calon korban.
Saat ini upaya penipuan digital yang dilakukan pelaku kriminal memang sangat gencar terjadi. Pelaku berupaya menipu korban dengan cara mengirim aplikasi berbasis Android atau Android Package KIt (APK).
Modusnya bahkan sangat variatif dan bisa membuat korban langsung tertipu. Mereka berupaya menipu dengan modus kurir paket. Cara tersebut membuat banyak orang jadi korban pasalnya mereka seolah-olah mengirim paket ke rumah korban yang ternyata justru merupakan langkah awal penipuan.
Belum selesai terror kurir paket kini ada lagi modus lainnya yakni undangan pernikahan. Pelaku mengirimkan surat undangan yang dikemas dalam bentuk APK. Korban yang tidak menyadari dan mengunduh aplikasi itu justru akan semakin terjebak ketika mengikuti berbagai perintah yang dikirim ke ponsel korban.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam keterangan resmi menyebutkan saat aplikasi tersebut terpasang di perangkat android milik korban, penipu memiliki kemungkinan untuk mengakses data SMS yang mencantumkan informasi SMS-Banking seperti kode pin dari riwayat SMS.
Semuanya jadi runyam jika sebagian besar korban memiliki kemungkinan tidak menghapus riwayat transaksi dari SMS-banking sehingga dapat mengakibatkan penyerang mendapatkan informasi rahasia dan dapat meminta SMS token secara ilegal.
“Apabila ini dapat dilakukan, penyerang dapat melakukan pengiriman uang dari rekening korban,” terang keterangan resmi Badan Siber dan Sandi Negara.
Saat ini upaya penipuan digital yang dilakukan pelaku kriminal memang sangat gencar terjadi. Pelaku berupaya menipu korban dengan cara mengirim aplikasi berbasis Android atau Android Package KIt (APK).
Modusnya bahkan sangat variatif dan bisa membuat korban langsung tertipu. Mereka berupaya menipu dengan modus kurir paket. Cara tersebut membuat banyak orang jadi korban pasalnya mereka seolah-olah mengirim paket ke rumah korban yang ternyata justru merupakan langkah awal penipuan.
Belum selesai terror kurir paket kini ada lagi modus lainnya yakni undangan pernikahan. Pelaku mengirimkan surat undangan yang dikemas dalam bentuk APK. Korban yang tidak menyadari dan mengunduh aplikasi itu justru akan semakin terjebak ketika mengikuti berbagai perintah yang dikirim ke ponsel korban.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam keterangan resmi menyebutkan saat aplikasi tersebut terpasang di perangkat android milik korban, penipu memiliki kemungkinan untuk mengakses data SMS yang mencantumkan informasi SMS-Banking seperti kode pin dari riwayat SMS.
Semuanya jadi runyam jika sebagian besar korban memiliki kemungkinan tidak menghapus riwayat transaksi dari SMS-banking sehingga dapat mengakibatkan penyerang mendapatkan informasi rahasia dan dapat meminta SMS token secara ilegal.
“Apabila ini dapat dilakukan, penyerang dapat melakukan pengiriman uang dari rekening korban,” terang keterangan resmi Badan Siber dan Sandi Negara.
tulis komentar anda