UMB Dorong Mahasiswa Menciptakan Aplikasi dengan Ide Orisinil
Selasa, 14 Juli 2020 - 19:35 WIB
JAKARTA - Universitas Mercu Buana (UMB) mendorong mahasiswanya untuk membuat aplikasi kekinian sehingga bisa terpakai di masyarakat luas. Hal itu disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Komputer UMB, Mujiono Sadikin, melalui sambungan telepon seusai menutup kegiatan Pameran Smart Web Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika bertema Inovasi di Musim Pandemi secara online, belum lama ini.
"Biasanya pameran tahunan Program Studi Teknik Informatika UMB ini dilaksanakan offline dan online. Dengan titik berat offline, di mana karya mahasiswa dipamerkan di kampus. Tapi kali ini kami menggelar secara penuh online karena menghidari pandemik COVID-19," kata Mujiono.
Pameran ini, lanjut dia, diikuti oleh 80-an aplikasi yang dihasilkan oleh mahasiswa mata kuliah Pemprograman Smart Web. Aplikasi dibuat secara berkelompok dengan anggota tiga mahasiswa.
"Untuk ide aplikasi diserahkan kepada mahasiswa dan pembuatannya dari awal hingga akhir semester dibimbing oleh pengasuh Mata Kuliah Smart Web. Mahasiswa wajib mengambil mata kuliah ini di semester enam," paparnya.
Ditanya pelaksanaan online dari pameran, Mujiono menjelaskan, hasil karya mahasiswa dipamerkan di media berbasis internet. Masing-masing tim mengunduhnya di website yang mereka buat sendiri atau kanal YouTube-nya.
"Sehingga apa yang mereka buat bisa diakses masyarakat luas dan dewan juri. Jangan lupa ini juga dilombakan," tambahnya.
Ditanya bidang apa saja yang dibidik aplikasi buatan mahasiswa kali ini, Mujiono mengungkapkan, karya mahasiswa sangat beragam. Mulai dari laundry online, kursus online, ada yang mengimprovisasi supply chain atau pengantaran barang, dan ada pula aplikasi sosial.
"Dari program ini, ada beberapa yang akhirnya menjadi startup. Sudah ada yang dikomersialkan," ucapnya.
Dia mengapresiasi mahasiswa yang berhasil membuat aplikasi dalam waktu efektif hanya empat bulan. Namun ke depannya harus ada lebih banyak ide-ide orisinil dari para mahasiswa.
"Jangan meniru aplikasi yang sudah ada. Misalnya di masa jaga jarak sosial seperti sekarang, mereka diharapkan bisa menciptakan aplikasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas," harap Mujiono.
"Biasanya pameran tahunan Program Studi Teknik Informatika UMB ini dilaksanakan offline dan online. Dengan titik berat offline, di mana karya mahasiswa dipamerkan di kampus. Tapi kali ini kami menggelar secara penuh online karena menghidari pandemik COVID-19," kata Mujiono.
Pameran ini, lanjut dia, diikuti oleh 80-an aplikasi yang dihasilkan oleh mahasiswa mata kuliah Pemprograman Smart Web. Aplikasi dibuat secara berkelompok dengan anggota tiga mahasiswa.
"Untuk ide aplikasi diserahkan kepada mahasiswa dan pembuatannya dari awal hingga akhir semester dibimbing oleh pengasuh Mata Kuliah Smart Web. Mahasiswa wajib mengambil mata kuliah ini di semester enam," paparnya.
Ditanya pelaksanaan online dari pameran, Mujiono menjelaskan, hasil karya mahasiswa dipamerkan di media berbasis internet. Masing-masing tim mengunduhnya di website yang mereka buat sendiri atau kanal YouTube-nya.
"Sehingga apa yang mereka buat bisa diakses masyarakat luas dan dewan juri. Jangan lupa ini juga dilombakan," tambahnya.
Ditanya bidang apa saja yang dibidik aplikasi buatan mahasiswa kali ini, Mujiono mengungkapkan, karya mahasiswa sangat beragam. Mulai dari laundry online, kursus online, ada yang mengimprovisasi supply chain atau pengantaran barang, dan ada pula aplikasi sosial.
"Dari program ini, ada beberapa yang akhirnya menjadi startup. Sudah ada yang dikomersialkan," ucapnya.
Dia mengapresiasi mahasiswa yang berhasil membuat aplikasi dalam waktu efektif hanya empat bulan. Namun ke depannya harus ada lebih banyak ide-ide orisinil dari para mahasiswa.
"Jangan meniru aplikasi yang sudah ada. Misalnya di masa jaga jarak sosial seperti sekarang, mereka diharapkan bisa menciptakan aplikasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas," harap Mujiono.
(iqb)
tulis komentar anda