Dipimpin Elon Musk, Jumlah Karyawan Twitter Menurun 80%
Minggu, 22 Januari 2023 - 10:26 WIB
MENLO PARK - Jumlah karyawan Twitter menurun sekitar 80 persen sejak pengusaha Elon Musk mengambil alih platform media sosial, Sputnik melaporkan.
Sebelum Musk menyelesaikan akuisisi Twitter senilai USD44 miliar pada akhir Oktober 2022, perusahaan yang berbasis di San Francisco itu memiliki sekitar 7.500 karyawan tetapi jumlah itu turun menjadi sekitar 1.300.
Seperti dilansir dari Straits Times Minggu (22/1/2023), Twitter saat ini memiliki kurang dari 550 insinyur penuh waktu dan satuan tugas keamanan termasuk kurang dari 20 karyawan penuh waktu.
Perusahaan juga memiliki sekitar 1.400 pekerja menganggur yang masih dibayar sementara hampir 75 dari 1.300 karyawan perusahaan sedang berlibur, termasuk 40 insinyur.
Sejak Oktober tahun lalu, Twitter dengan cepat melakukan sejumlah perubahan produk dan organisasi.
Mulai dari meluncurkan tanda centang biru yang diverifikasi Twitter sebagai layanan berbayar hingga memangkas sekitar 50 persen stafnya.
Sebulan setelah mengakuisisi Twitter, Musk melaporkan penurunan pendapatan besar-besaran di platform tersebut. Menurutnya, penurunan pendapatan itu disebabkan oleh banyaknya pengiklan yang keluar dari Twitter.
Dalam laporan pendapatan yang dirilis baru-baru ini, Twitter membukukan pendapatan sebesar 1,025 miliar dolar AS atau turun 35 persen sepanjang kuartal IV tahun lalu.
Pada bulan Desember, The New York Times melaporkan bahwa Twitter telah berhenti membayar sewa ruang kantor selama beberapa minggu untuk memangkas biaya.
Sebelum Musk menyelesaikan akuisisi Twitter senilai USD44 miliar pada akhir Oktober 2022, perusahaan yang berbasis di San Francisco itu memiliki sekitar 7.500 karyawan tetapi jumlah itu turun menjadi sekitar 1.300.
Seperti dilansir dari Straits Times Minggu (22/1/2023), Twitter saat ini memiliki kurang dari 550 insinyur penuh waktu dan satuan tugas keamanan termasuk kurang dari 20 karyawan penuh waktu.
Perusahaan juga memiliki sekitar 1.400 pekerja menganggur yang masih dibayar sementara hampir 75 dari 1.300 karyawan perusahaan sedang berlibur, termasuk 40 insinyur.
Sejak Oktober tahun lalu, Twitter dengan cepat melakukan sejumlah perubahan produk dan organisasi.
Mulai dari meluncurkan tanda centang biru yang diverifikasi Twitter sebagai layanan berbayar hingga memangkas sekitar 50 persen stafnya.
Sebulan setelah mengakuisisi Twitter, Musk melaporkan penurunan pendapatan besar-besaran di platform tersebut. Menurutnya, penurunan pendapatan itu disebabkan oleh banyaknya pengiklan yang keluar dari Twitter.
Dalam laporan pendapatan yang dirilis baru-baru ini, Twitter membukukan pendapatan sebesar 1,025 miliar dolar AS atau turun 35 persen sepanjang kuartal IV tahun lalu.
Pada bulan Desember, The New York Times melaporkan bahwa Twitter telah berhenti membayar sewa ruang kantor selama beberapa minggu untuk memangkas biaya.
(wbs)
tulis komentar anda