Conte Lebih Jenius Dibanding Mourinho, Ini Penjelasannya

Selasa, 07 November 2017 - 12:45 WIB
Conte Lebih Jenius Dibanding Mourinho, Ini Penjelasannya
Conte Lebih Jenius Dibanding Mourinho, Ini Penjelasannya
A A A
LONDON - Penilaian lebih jenius ini akan dibatasi pada pertandingan Chelsea versus Manchester United (MU) di Stamford Bridge, Senin (6/11/2017). Jenius, karena Pelatih Chelsea Antonio Conte unggul dalam beberapa hal pada laga yang dimenangkan The Blues 1-0 tersebut.

Setidaknya ada dua argumentasi kenapa Conte pantas dianggap lebih jenius dibandingkan Jose Mourinho, arsitek Manchester United. Pertama, arsitek tim asal Italia tersebut membuat kejutan dari sisi formasi tim. Jika biasanya Conte selalu menghadapi lawan dengan skema 3-4-3, melawan Manchester United, dia menggunakan formasi 3-1-4-2 (menurut situs whoscored dan squawka).

Formasi ini untuk mengakomodasi kembalinya N’Golo Kante, Cesc Fabregas, dan Tiemoue Bakayoko tampil bersama dengan posisi berbeda. Kante menjadi penyapu di belakang empat gelandang pekerja, Fabregas, Bakayoko, Marcos Alonso di sayap kiri dan Davide Zappacosta yang beroperasi di kanan.

Kedua, Conte memilih memarkir David Luiz dan menunjuk Andreas Christensen. Ini salah satu kejutan terbesar di laga ini. Christensen bukan saja masih muda, tapi juga baru empat kali tampil menjadi starter musim ini. Memilihnya, berarti mempertaruhkan segalanya karena yang dihadapi adalah Romelu Lukaku.

Pemain yang memiliki postur besar dan menjadi top skor di Manchester United. Tapi, justru Christensen mampu membuat Lukaku sama sekali tidak berdaya. Mantan pemain Chelsea dan Everton ini tak memiliki kesempatan melakukan tembakan dari dalam kotak penalti sepanjang 90 menit pertandingan berlangsung.

Tapi, menurunkan Christensen bukan tanpa kalkulasi. Setidaknya, pemain asal Swedia itu masih asing buat Mourinho dan Lukaku. Meski belajar sepak bola di akademi Chelsea, sebagian besar karier profesionalnya dibangun di Jerman bersama Borussia Moenchengladbach.

Ini yang membuat Mourinho mungkin tidak memperhitungkan dan melakukan analisis kepada pemain berusia 21 tahun tersebut. "Ini sangat sederhana. Pelatih harus membuat keputusan terbaik untuk tim dan malam ini keputusan terbaik untuk tim adalah bermain dengan Christensen," katanya, dikutip situs resmi Chelsea.

Dijelaskan, sebagai pelatih, dia bisa memutuskan cara yang berbeda atau lanjutkan dengan cara ini, itu, dan hal tersebut normal. Dia harus mengambil keputusan terbaik untuk klub, bukan satu pemain. Sebagai pelatih, bisa saja membuat kesalahan. Tapi, tak menutup kemungkinan melakukan hal terbaik untuk tim, termasuk soal Luiz.

"Ini hanya keputusan taktis, biasa, ini bisa terjadi kepada setiap pemain. Jika saya melihat itu tidak bagus, itu normal. Saya ulangi, saya harus menghadapi setiap situasi dan membuat keputusan penting. Hari ini saya melakukan ini dan saya pikir Christensen memainkan pertandingan luar biasa. Saya senang dengan ini," papar Conte, pelatih yang menghindari berjabat tangan dengan Mourinho.

Sekarang bandingkan dengan apa yang dilakukan Mourinho di laga ini. Hampir tidak ada kejutan dari sisi formasi atau komposisi pemain saat melawan tim anggota big six. Menggunakan skema 3-5-2, menempatkan Eric Bailly, Chris Smalling, dan Phil Jones sebagai tiga bek, sedangkan Ashley Young, Anthony Valencia menemani Nemanja Matic dan Ander Herrera di tengah.

Sementara Henrikh Mikhitaryan menopang Lukaku dan Marcus Rashford di depan. Meski template 3-5-2, saat pertandingan berlangsung menjadi 5-4-1 karena Valencia dan Young bermain lebih ke dalam. Kondisi yang seperti memberikan ruang kepada tuan rumah menekan dan memaksa Manchester United bermain bertahan. Saat pergantian, seperti biasa Mourinho memasukkan Marouane Fellaini, Anthony Martial, dan Jesse Lingard.

Kekalahan ini membuat Manchester United tertinggal delapan poin dari pemuncak klasemen sementara Manchester City. Manchester United takluk di Stamford Bridge lewat gol tunggal Alvaro Morata pada menit ke-55. "Kami masih menempati urutan kedua, tidak berada di posisi kelima, keenam, ketujuh, atau kedelapan. Terdapat beberapa tim yang memiliki posisi lebih buruk dibandingkan kami," kata Mourinho, kepada Sky Sports.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5610 seconds (0.1#10.140)