Produsen Elektronik Tak Pasang Target Tinggi

Minggu, 03 Mei 2015 - 22:22 WIB
Produsen Elektronik...
Produsen Elektronik Tak Pasang Target Tinggi
A A A
SEMARANG - Kondisi ekonomi yang kurang bergairah sangat berdampak terhadap penjualan elektronik. Dengan kondisi tersebut, para produsen elektronik pun tidak mematok pertumbuhan yang besar di tahun ini.

Branch Manager Sony Semarang, Agus Fitriadi menuturkan, tahun ini tidak berani memasang target setinggi tahun 2014 lalu. Pada tahun lalu Sony mampu tumbuh 40% dari 2013, dan untuk tahun ini hanya mentargetkan pertumbuhan 25%.

"Kondisi perekonomian memang sedang mengalami masa sulit bagi penjualan elektronik," katanya, Minggu (3/5/2015).

Dia menyebutkan, selama ini, produk Sony yang mendominasi penjualan adalah home audio hingga 30% dan televisi berkontribusi 70% dari total penjualan. Semua produk Sony adalah barang impor. Televisi diproduksi langsung di Malaysia dan audio di Tiongkok.

Hal itu sangat berpengaruh terhadap kenaikan kurs dolar AS. "Kurs dolar sangat berpengaruh karena semua barang di datangkan langsung dari negara asalnya," ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan Manager PT Sharp Electronics Semarang Anton Fathoni yang mengaku, kondisi perekonomian saat ini kurang kondusif untuk penjualan elektronik.

Nilai tukar mata uang dolar AS terhadap rupiah yang relatif tinggi hingga lebih dari Rp13.000, belum kenaikan harga BBM bersubsidi membuat penjualan elektronik belakangan mengalami penurunan dibanding 2014 lalu. "Tahun ini kami menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 28% dari tahun lalu," kata dia.

Menurutnya, untuk meningkatkan penjualan, pihaknya agresif mengikuti pameran. Salah satunya pameran HomeTech yang digelar oleh Global Elektronik. "Kami mengandalkan penjualan produk kulkas terbaru yaitu Kulkas inverter yang hemat listrik. Menjelang bulan puasa, kami memperkirakan kenaikan penjualan kulkas 30% dari bulan biasa," tuturnya.

Sementara, Managing Director Global Elektronik Gouw Andy Siswanto mengaku, pihaknya rutin melakukan pameran. Hal itu dilakukan untuk mendongkrak penjualan elektronik di Kota Semarang. "Tahun ini bisa tumbuh 20% sudah bagus karena memang kondisi ekonomi kurang stabil," ucap dia.

Siswanto menambahkan, walaupun saat ini harga elektronik rata-rata mengalami kenaikan akibat kurs dolar yang naik, namun para produsen sampai saat ini belum menaikkan harga jual, karena ddaya beli masih lemah.

"Para produsen menunda memberikan harga baru meskipun seharusnya terjadi kenaikan harga hingga 3%-5%," tandasnya.
(izz)
Berita Terkait
Pandemi Covid-19 Membuat...
Pandemi Covid-19 Membuat Air Purifier True HEPA Filter Banyak Dicari
IIW 2021 Perkenalkan...
IIW 2021 Perkenalkan Beragam Inovasi Teknologi Elektronik dari Taiwan
Menangkap Peluang Peningkatan...
Menangkap Peluang Peningkatan Produk Elektronik di Tangerang
China Jadi Importir...
China Jadi Importir Limbah Elektronik Terbesar di Dunia
GSEI 2023 Segera Digelar:...
GSEI 2023 Segera Digelar: Peluang Emas bagi Pelaku Industri Elektronik
Banyak Pilihan Perangkat...
Banyak Pilihan Perangkat Elektronik, AQUA Hadirkan Sweat Heart
Berita Terkini
Terjadi di Zaman Nabi,...
Terjadi di Zaman Nabi, Fenomena Alam Ini Jadikan Organ Tubuh seperti Kaca
27 menit yang lalu
Pantai di Iran Tiba-tiba...
Pantai di Iran Tiba-tiba Berubah Warna Menjadi Merah Darah
4 jam yang lalu
Indonesia Hapus 1,3...
Indonesia Hapus 1,3 Juta Konten Berbahaya Terkait Pornografi dan Judi Online
6 jam yang lalu
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
8 jam yang lalu
Cara Mengatasi Bootloop...
Cara Mengatasi Bootloop di HP Oppo yang Langsung Tokcer
12 jam yang lalu
4 Cara Menghapus Aplikasi...
4 Cara Menghapus Aplikasi Bawaan Realme Anti Ribet
13 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved