Ini Saran Menkominfo Kepada APJATEL
A
A
A
JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, isu perijinan yang dikeluhkan para penyelenggara jaringan telekomunikasi bukan pada tahap regulator sekelas Kemeninfo tapi kepada pemerintah daerah (Pemda).
"Kalau dari Kemeninfo sisi regulasi ada tapi sifatnya minor, yang lebih penting bagaimana mendapat red of way dari Pemda. Ijin gali, ijin pasang dan pembangunan itu semua kaitannya pada Pemda," ujar Rudiantara di Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Ditemui usai Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Penyelengara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL), Rudiantara menekankan, isu tersebut bukan barang baru. Karena itu pihaknya akan mengkaji hasil Munas gua menentukan langkah lebih lanjut.
"Kita harus bicara dengan Pemda-Pemda. Ada dua caranya. Pertama bikin pilot project sebanyak-banyaknya dengan kepala daerah. Kedua harus bicara dengan kelompok atau asosiasi setingkat Kabupaten dan Kotamadya," imbuhnya.
Dia mengatakan, dengan menjalin komunikasi kepada Kepala Daerah yang agresif membuka wacana kepada asosiasi stempat akan membuka jalan pembangunan jatingan telekomunikasi. Sebab sebagian besar anggita APJATEL merupakan perusahaan jaringan tertutup yang membagun transmisi.
"Dalam membangun jaringan transmisi ada beberapa elemen agar sukses, satu mengenai teknologi, dua masalah pendanaan, dan ketiga kaitannya dengan Pemda. Ini yang harus dilakukan dengan teman-teman (APJATEL)," pungkasnya.
"Kalau dari Kemeninfo sisi regulasi ada tapi sifatnya minor, yang lebih penting bagaimana mendapat red of way dari Pemda. Ijin gali, ijin pasang dan pembangunan itu semua kaitannya pada Pemda," ujar Rudiantara di Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Ditemui usai Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Penyelengara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL), Rudiantara menekankan, isu tersebut bukan barang baru. Karena itu pihaknya akan mengkaji hasil Munas gua menentukan langkah lebih lanjut.
"Kita harus bicara dengan Pemda-Pemda. Ada dua caranya. Pertama bikin pilot project sebanyak-banyaknya dengan kepala daerah. Kedua harus bicara dengan kelompok atau asosiasi setingkat Kabupaten dan Kotamadya," imbuhnya.
Dia mengatakan, dengan menjalin komunikasi kepada Kepala Daerah yang agresif membuka wacana kepada asosiasi stempat akan membuka jalan pembangunan jatingan telekomunikasi. Sebab sebagian besar anggita APJATEL merupakan perusahaan jaringan tertutup yang membagun transmisi.
"Dalam membangun jaringan transmisi ada beberapa elemen agar sukses, satu mengenai teknologi, dua masalah pendanaan, dan ketiga kaitannya dengan Pemda. Ini yang harus dilakukan dengan teman-teman (APJATEL)," pungkasnya.
(dol)