Pengamanan Modern dengan Video Surveillance

Minggu, 19 April 2015 - 11:32 WIB
Pengamanan Modern dengan Video Surveillance
Pengamanan Modern dengan Video Surveillance
A A A
JAKARTA - PT Data Global Komukatama melakukan penjualan produknya melalui Sistem Integrator dan mitra kerja yang lain. Salah satu contoh adalah solusi untuk video surveillance, yang saat ini marak dipasang di banyak gedung perkantoran maupun area-area vital yang memerlukan pengawasan pengamanan.

Video surveillance, awam pada umumnya menyebut CCTV. Sebenarnya berbeda, CCTV adalah kependekan dari Closed Circuit Television, di mana kamera-kamera video digunakan mentransmisikan signal ke tempat tertentu, terbatas pada seperangkat tertentu monitor. Sedangkan video surveillance, merupakan perangkat kamera yang difungsikan untuk pemantauan area-area tertentu, bisa diakses oleh orang-orang tertentu, tidak terbatas pada tempat atau lokasi.

Pada teknologi terkini, banyak sensor yang bisa dipasangkan di luar kamera dan aplikasi. Salah satunya adalah kabel serat optik.

Saat ini banyak teknologi jaringan kabel data maupun telekomunikasi menggunakan kabel serat optik sebagai media mengirimkan data atau suara maupun video. Bahkan mampu mengirimkan ketiganya secara sekaligus.

Alasan pemanfaatan kabel serat optik adalah karena lebih murah, dibandingkan kabel tembaga. Tidak terganggu oleh induksi medan listrik, mampu menghubungkan jarak yang lebih jauh dibandingkan kabel tembaga.

Selain untuk mengirimkan data, video atau suara, kabel serat optik juga bisa dimanfaatkan sebagai sensor. Sensor yang dipasangkan di pagar-pagar fasilitas vital seperti area pengeboran minyak atau gas, area gedung kedutaan, bendungan air, dan misalnya untuk mendeteksi kebocoran pipa minyak juga kondisi rel kereta api.

Bila diterapkan pada sistem kamera video surveillance, kamera-kamera tersebut umunya dipasangkan di luar gedung. Guna menghubungkan kamera-kamera tersebut ke ruang kontrol dan alat perekam, kabel serat optik merupakan pilihan terbaik (karena tahan terhadap pengaruh lingkungan).

Fiber optik yang memiliki penampang kabel utama sebesar 9 micron, dengan pelapis kabel yang dibuat khusus untuk tahan terhadap panas matahari dan air hujan, adalah pilihan terbaik. Kabel fiber yang dipasangkan juga dimanfaatkan sebagai sensor, yakni sensor getar.

Sensor getar yang dimaksudkan, adalah apabila ada benda yang menabrak pagar atau sengaja melanggar pagar yang dibuat, akan menyebabkan getaran. Getaran tersebut akan menyebabkan kabel serat optik yang terbuat dari kaca berpenampang 9 micron (0,0009cm) juga ikut tergetar.

Getaran tersebut akan diterjemahkan sebagai signal waspada. Signal waspada akibat terjadinya vibrasi, selanjutnya akan dikirimkan dengan membawa informasi besar vibrasi yang terjadi dan titik lokasi terjadinya vibrasi.

Informasi yang dikirimkan oleh kabel serat optik tersebut untuk selanjutnya bila besar getarannya sama atau melebih parameter yang dibuat. Sehingga akan menyebabkan kamera pemantau terdekat, untuk mengarahkan pantauannya ke lokasi terjadinya vibrasi atau getaran.

Kemampuan kabel serat optik ini memiliki jarak maksimum sebesar 50 kilometer. Untuk jarak yang sepanjang itu, waktu tanggap dari terjadinya kejadian hingga bisa diterjemahkan menjadi signal waspada adalah sebesar 6 detik.

Sehingga dalam waktu 10 detik, sudah bisa diketahui penyebab terjadinya getaran di pagar dari hasil gambar yang diberikan oleh kamera pemantau. Apabila dikehendaki, selain memberikan signal waspada kepada kamera, signal tersebut bisa digunakan untuk memicu aplikasi untuk mengirimkan pesan kepada petugas keamanan. Bisa berupa pesan pager, pesan singkat selular (SMS) ataupun e-mail.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7689 seconds (0.1#10.140)