Masyarakat Urban Cenderung Pilih Laptop Tipis

Rabu, 18 Maret 2015 - 09:18 WIB
Masyarakat Urban Cenderung Pilih Laptop Tipis
Masyarakat Urban Cenderung Pilih Laptop Tipis
A A A
JAKARTA - Akhir-akhir ini vendor kerap mengembangkan komputer jinjing (laptop) dengan ukuran yang semakin tipis. Tidak hanya itu, tapi juga semakin ringan dan dengan daya tahan baterai lebih lama.

Semua itu sesuai dengan perilaku konsumen yang mengedepankan mobilitas dan kepraktisan. Konsumen terbiasa menikmati perangkat yang serba portable, begitu juga dengan perangkat laptop.

Alasan lainnya berangkat dari tren Bring Your Own Device (BYOD) yang semakin marak di kota-kota besar. Mobilitas warga urban yang menggunakan perangkat pribadi untuk bekerja dimana saja, tentu melahirkan kebutuhan akan perangkat laptop yang ringan dan tipis sehingga mudah dibawa-bawa.

Tantangan itu memang sudah berupaya dijawab oleh vendor sejak 4 tahun silam lewat kategori ultrabook. Dan kini, teknologinya sudah semakin maju. Para vendor mampu menghadirkan laptop dengan ketebalan kurang dari 1 inci, berat tak kurang dari 1 kg, serta daya tahan baterai yang diklaim mencapai 6 jam hingga 20 jam.

Penggunaan media penyimpanan SSD (solid state drive) dibanding HDD (hard disk drive) mampu mempercepat proses booting, serta memproses aplikasi dan data. SSD juga irit tenaga, ringan, lebih rentan terhadap benturan, dingin, serta lebih tipis. Karena itu, SSD menjadi pilihan wajib untuk perangkat laptop ultraportable.

Tentu saja, portabilitas memang sulit digabungkan dengan tenaga. Jika memilih portable, maka harus siap mengorbankan beberapa hal. Misalnya, performa untuk melakukan pekerjaan komputasi yang kompleks dan berat.

”Perangkat laptop yang tipis umumnya menggunakan prosesor low voltage sehingga performanya lebih rendah dibanding prosesor high voltage, layaknya laptop reguler yang berukuran tebal,” jelas Technical Manager Lenovo Indonesia, Azis Wonosari.

Oleh karena itu umumnya laptop tipis tidak banyak dipergunakan oleh mereka yang melakukan kegiatan desain maupun yang memiliki hobi gaming. Meski, inovasi kesana sudah ada dengan hadirnya berbagai macam laptop tipis yang memiliki kemampuan gaming dan spesifikasi yang upgradeable.

Peminat produk-produk laptop tipis maupun ultra tipis umumnya adalah mereka dengan kegiatan atau pekerjaan mobilitas tinggi. Nah, pengguna produk laptop jenis ini pun bisa dilihat dari kisaran harganya yang berkisar di atas Rp5 juta hingga belasan atau bahkan puluhan juta.

Kondisi ini menunjukkan, bahwa laptop tipis maupun yang ultra tipis sesuai dengan daya beli segmen konsumen menengah ke atas. “Tentu saja laptop yang benar-benar tipis atau ultrathin harganya bisa belasan juta. Semakin tipis biasanya justru makin mahal,” ungkap Yasin Purnomo, salah satu pemilik toko komputer di Jakarta.

Jika melihat desain laptop tipis yang ada saat ini, bisa dikatakan bahwa tren laptop tipis tidak akan kehilangan peminatnya meskipun harganya yang terbilang sangat mahal.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5253 seconds (0.1#10.140)