Bos Snapchat-Pangeran Arab Bahas Bisnis Potensial
A
A
A
DUBAI - Manajemen senior Snapchat mengadakan pembicaraan dengan Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Talal. Pertemuan ini membahas kerja sama potensial, seperti yang disampaikan perusahaan investasi pangeran dalam sebuah pernyataan pada kemarin (Minggu,8/5/2015).
Pertemuan dilakukan oleh Chief Executive Snapchat Evan Spiegel dan Chief Strategy Officer Imran Khan. Salah satu hal yang menjadi pembahasan adalah seputar pendanaan Snapchat, yang membawa perusahaan tersebut bernilai sampai dengan USD19 miliar atau sekitar Rp247,85 triliun.
"Pada agenda diskusi adalah membahas masa depan kerja sama bisnis potensial antara Kingdom Holding dan Snapchat di bidang teknologi," dalam sebuah pernyataan tanpa menjelaskan lebih lanjut, seperti dilansir dari Business Insider, Senin (9/3/2015). Pada dasarnya Kingdom Holding, 95% merupakan milik Pangeran Alwaleed.
Sebelumnya, miliarder pangeran tersebut, telah membuat sejumlah investasi dalam merek teknologi. Termasuk layanan pesan sosial Twitter, dan perusahaan e-Commerce China, JD.com Inc.
Snapchat yang berbasis di Los Angeles, memungkinkan lebih dari 100 juta penggunanya mengirim pesan, kemudian setelah beberapa detik terhapus. Kini perusahaan tersebut berusaha mengumpulkan dana sebanyak USD500 juta atau senilai Rp6,52 triliun dalam putaran pendanaan terbaru.
Pertemuan dilakukan oleh Chief Executive Snapchat Evan Spiegel dan Chief Strategy Officer Imran Khan. Salah satu hal yang menjadi pembahasan adalah seputar pendanaan Snapchat, yang membawa perusahaan tersebut bernilai sampai dengan USD19 miliar atau sekitar Rp247,85 triliun.
"Pada agenda diskusi adalah membahas masa depan kerja sama bisnis potensial antara Kingdom Holding dan Snapchat di bidang teknologi," dalam sebuah pernyataan tanpa menjelaskan lebih lanjut, seperti dilansir dari Business Insider, Senin (9/3/2015). Pada dasarnya Kingdom Holding, 95% merupakan milik Pangeran Alwaleed.
Sebelumnya, miliarder pangeran tersebut, telah membuat sejumlah investasi dalam merek teknologi. Termasuk layanan pesan sosial Twitter, dan perusahaan e-Commerce China, JD.com Inc.
Snapchat yang berbasis di Los Angeles, memungkinkan lebih dari 100 juta penggunanya mengirim pesan, kemudian setelah beberapa detik terhapus. Kini perusahaan tersebut berusaha mengumpulkan dana sebanyak USD500 juta atau senilai Rp6,52 triliun dalam putaran pendanaan terbaru.
(dyt)