Tips Transaksi Aman Batu Akik Lewat Online Ala Bos Bukalapak

Minggu, 08 Maret 2015 - 11:39 WIB
Tips Transaksi Aman...
Tips Transaksi Aman Batu Akik Lewat Online Ala Bos Bukalapak
A A A
JAKARTA - Tidak dimungkiri, saat ini penjualan batu mulia khususnya akik telah menjadi transaksi jual-beli yang sangat fenomenal di lingkungan masyarakat. Bahkan, fenomena ini kini mulai merambah ke dunia maya dan digital, melalui lapak-lapak secara online.

Salah satunya, bukalapak.com yang menangkap fenomena batu akik ini secara serius. Bahkan, untuk memudahkan transaksi secara online, market place ini menyediakan kategori khusus batu mulia.

"Transaksinya kini bertumbuh dua kali lipat setiap bulan dengan nilai transaksi mencapai ratusan juta rupiah per hari," ujar Founder sekaligus CEO Bukalapak.com Achmad Zaky di Jakarta, Minggu (8/3/2015).

Meski demikian, Zaky tetap merasa bertanggung jawab akan keamanan transaksi online batu akik ini. Alumni ITB ini mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan baik oleh pelapak (seller) maupun pembeli (buyer)ketika melakukan transaksi online.

"Bukalapak hanya menyediakan tempat untuk bertransaksi. Nah, agar transaksinya berlangsung nyaman dan lancar, baik pelapak maupun pembeli harus sama-sama memberikan informasi yang jujur, teliti dan tetap berhati-hati serta memahami proses transaksi secara online," ujarnya.

Secara umum, bagi pelapak, Zaky menekankan agar mereka memberikan keterangan secara lengkap terhadap batu mulia khususnya batu akik yang dijual di bukalapak. Jika ada lebih dari satu batu mulia yang dijual, sebaiknya pelapak memberikan keterangan mendetail dan petunjuk jelas mengenai batu-batu tersebut," ujarnya.

Sebelum mengirim kepada pembeli, sebaiknya pelapak memiliki dokumentasi batu mulia yang dijualnya (foto ataupun video). Hal ini berguna ketika pelapak menerima retur barang. Pasalnya, belakangan ini banyak oknum pembeli yang berupaya mengambil keuntungan sepihak dari mekanisme retur barang.

"Yang sering terjadi mereka menukar barang yang dikirimkan pelapak dengan yang sudah dimiliki pembeli, atau hanya sekadar mencoba barang milik pelapak," ujar dia.

Sementara, untuk para pembeli, Zaky memberikan saran agar mengamati dengan teliti gambar batu akik/mulia tersebut serta kondisi dan nama batu tersebut. Proses ini penting mengingat tampilan layar dan monitor akan berbeda bergantung pada tipe kamera atau monitor yang digunakan.

Yang juga perlu diperhatikan adalah dimensi dari batu tersebut, yakni panjang x lebar x tinggi dalam ukuran milimeter dan estimasi crat (1 Crat = 0,2 gr) serta browsing di Google untuk melihat barang sejenis sebagai pembanding (warna, serat).

Nama sebutan batu atau gemstone berlaku umum di Indonesia sesuai kesepakatan pedagang, bedakan dengan nama Geologi mineral tersebut. Misal untuk mineral Corundum, kalau kebiruan akan menjadi Sapphir. Jika merah akan menjadi Ruby.

Sebelum memutuskan untuk membeli, pastikan bahwa batu tersebut tidak ada cacat paud (retak di dalam bodi batu), permukaan batu rata, hingga batu tembus ketika disinari cahaya. "Mekanismenya bisa melalui tanya jawab secara detil dengan pelapaknya," ucap dia.

Selain itu, kesepakatan antara pembeli dan pelapak, misalnya setelah pembeli menerima barang, ternyata batu yang diterima tidak sesuai keterangan yang diberikan pelapak, maka pelapak mesti bersedia untuk menyanggupi permintaan retur barang yang diajukan pembeli. Pembeli pun mesti memberikan keterangan jelas perihal retur barang seperti peraturan yang berlaku.

Kesepakatan retur ini penting, sebagaimana yang pernah dialami seorang pelapak di bukalapak.com dengan account @baliartrepreneur. Di lamankomunitas.bukalapak.com, dia memaparkan proses transaksi jual-beli yang merasa tertipu oleh seorang pembeli karena batunya diklaim palsu. Namun, setelah dites di labaratorium, batu yang dijualnya ternyata asli. "Barang sudah dikembalikan dan uang juga saya kembalikan. Namun, proses ini membuat saya malu," ujarnya.

Terkait masalah @baliartrepreneur ini, Zaky menekankan bahwa bukalapak telah memberikan fasilitas retur, bukan hanya untuk fitur semata, tetapi sebagai bukti pelayanan bagi buyer dan seller.

"Untuk kasus seperti @baliartrepreneur atau seller/buyer lainnya jika terjadi kasus retur, sebaiknya mengikutsertakan pihak BL sebagai pihak ketiga. Tujuannya agar BL mampu memonitoring dan memutuskan apakah buyer berhak meminta retur atau tidak dengan keterangan jelas atas produk dan berbagai alasan lain yang mampu memberikan bukti kuat," tuturnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3481 seconds (0.1#10.140)