Polytron Produksi Smartphone 4G LTE Pertama di Indonesia

Kamis, 26 Februari 2015 - 21:41 WIB
Polytron Produksi Smartphone...
Polytron Produksi Smartphone 4G LTE Pertama di Indonesia
A A A
SEMARANG - Jaringan 4G LTE yang dipercaya handal dalam kecepatan transfer data, coverage dan layanan harus didukung oleh Pemerintah baik dalam hal kebijakan kepada pegusaha perangkat komunikasi, operator dan juga infrastrukturnya.

Kebijakan penerapan spektrum frekuensi 4G yang lebih tinggi (1800MHz) bagi beberapa operator yang telah siap tentunya harus didukung penuh guna memberikan layanan yang lebih baik dan stabil.

Usun Pringgodigdo General Manager Mobile Phone Polytron, mengatakan, Polytron saat ini sudah memproduksi smartphone dengan teknologi 4G LTE pertama di Indonesia yakni ZAP5 4G LTE.

Dan ZAP 5 sebagai perangkat 4G LTE keluaran lokal pertama di Indonesia memiliki world band frekuensi yang dapat digunakan di hampir semua belahan negara di dunia yaitu mulai dari spektrum frekuensi 800 MHz, 850 MHz, 900 MHz, 1800 MHz, 1900 MHz, 2100 MHz, hingga 2600 MHz.

Produk tersebut sudah melalui quality control meliputi Safety test, Electronic Reliability, Battery Reliability Test, Mechanical Reliability Test, dan Performance and Functionality Test

“Produk tersebut pun telah didaftarkan sebagai perangkat yang memiliki sertifikasi 4G LTE dengan ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 35% yang telah sesuai dengan ketentuan dari pemerintah dan SGS,” katanya di Semarang, Kamis (26/2/2015).

Santo Kadarusman Public Relations dan Marketing Event Manager Polytron menambahkan, bisnis perangkat komunikasi saat ini adalah peluang yang sangat besar dan menjajikan, karena kebutuhan masyarakat Indonesia akan smartphone masih besar pasarnya.

Dengan adanya dukungan pemerintah maka dapat meningkatkan infrastruktur dalam penerapan 4G yang lebih mantap. Selain itu agar hal ini dapat menjadi dorongan sumber daya bagi Indonesia agar lebih menciptakan industri software di sektor perangkat komunikasi.

“Namun batu sandungan bisnis ini adalah belum adanya industri hardware yang ada di Indonesia, sehingga sebagian komponen smartphone Polytron masih tetap harus impor dari negara lain,” pungkas Santo.
(dol)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2277 seconds (0.1#10.24)