Smarftren Targetkan Penjualan 3 Juta Unit Keluarga Andromax
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan penyedia jasa layanan telekomunikasi serta akses internet berbasis teknologi CDMA EV-DO Rev. B Fase 2, Smartfren Telecom Tbk, yang melahirkan handset Andromax, menargetkan penjualan 3 juta unit untuk keluarga Andromax.
Head of Device Smartfren, Sukoco Purwokardjono mengemukakan, target ini tak jauh berbeda dari pencapaian yang dimiliki perusahaannya pada tahun lalu.
"Kita sudah menjual 3 juta unit smartphone Andromax di 2014. Sepanjang tahun itu, Smartfren meluncurkan sekitar 12 model smartphone Andromax. Tapi, untuk targetnya tahun ini sebanyak-banyaknya dan pasti lebih banyak dari tahun lalu," ujar Sukaca di sela peluncuran Andromax C2s di Jakarta, Senin (23/2/2015).
Dia melanjutkan, perusahaan akan terus berfokus untuk mengahadrikan produk-produk smartphone sesuai kebutuhan pelanggan dan pasar. Untuk kelas menengah sendiri menjadi fokus utama dari ponsel Andromax pada 2015.
"Untuk komposisinya sendiri, yang akan kita gunakan adalah yang ada di tahun sebelumnya, yakni 70% untuk menengah ke atas dengan harga sekitar di atas Rp1,5 juta, sedangkan untuk 30% di kelas menengah ke bawah dengan harga Rp1,5 juta ke bawah," pungkas Sukoco.
Head of Device Smartfren, Sukoco Purwokardjono mengemukakan, target ini tak jauh berbeda dari pencapaian yang dimiliki perusahaannya pada tahun lalu.
"Kita sudah menjual 3 juta unit smartphone Andromax di 2014. Sepanjang tahun itu, Smartfren meluncurkan sekitar 12 model smartphone Andromax. Tapi, untuk targetnya tahun ini sebanyak-banyaknya dan pasti lebih banyak dari tahun lalu," ujar Sukaca di sela peluncuran Andromax C2s di Jakarta, Senin (23/2/2015).
Dia melanjutkan, perusahaan akan terus berfokus untuk mengahadrikan produk-produk smartphone sesuai kebutuhan pelanggan dan pasar. Untuk kelas menengah sendiri menjadi fokus utama dari ponsel Andromax pada 2015.
"Untuk komposisinya sendiri, yang akan kita gunakan adalah yang ada di tahun sebelumnya, yakni 70% untuk menengah ke atas dengan harga sekitar di atas Rp1,5 juta, sedangkan untuk 30% di kelas menengah ke bawah dengan harga Rp1,5 juta ke bawah," pungkas Sukoco.
(dol)