Indonesia di Ambang Tsunami Digital

Kamis, 19 Februari 2015 - 18:03 WIB
Indonesia di Ambang...
Indonesia di Ambang Tsunami Digital
A A A
JAKARTA - Merebaknya teknologi digital di Tanah Air, membawa konsekuensi terhadap pengamanan sistem digital. Menurut Chairman & Founder CISSReC, Pratama D Persadha, jika tidak disikapi dengan baik maka akan menyebabkan Indonesia di ambang tsunami digital.

Terutama kini pemerintah tengah menggalakkan teknologi digital seperti e-Commerce dan e-ktp, tapi keamanan informasi belum menjadi prioritas. "Ini yang bikin kita (Indonesia) sedikit prihatin, bahwa keamanan komunikasi dan informasi belum merupakan prioritas pemerintah Indonesia," ujar Pratama saat berkunjung ke Sindonews di Gedung Sindo, Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Dia memaparkan, kondisi ini seharusnya mendorong pemerintah memberikan perhatian khusus. Karena dengan pengamanan yang tidak disikapi dengan baik, membuat Indonesia mendapat ancaman berupa penyadapan pencurian data dan pencurian data rahasia negara.

"Semua itu karena tidak ada upaya proteksi terhadap data pribadi, sejauh ini tidak ada yang peduli," ucap Pratama. Dia menambahkan, semua bisa dibajak hacker. Semua data yang terhubung dengan internet di-intercept. Di Indonesia harusnya ada sistem pencegahan dan proteksi keamanan.

"Pemerintah dan masyarakat juga masih tidak peduli. Mereka malahan bangga dengan sistem dropbox, cloud. Tanpa disadari, dengan sistem ini mereka memberikan data kepada orang lain," ungkap mantan Ketua Tim LemSaNeg Pengamanan IT Presiden ini.

Pratama menekanan, misalkan saja software termasuk Windows XP yang sudah dihentikan update-nya oleh Microsoft tahun lalu. Sedangkan rata-rata semua bank di Indonesia masih menggunakan Windows XP, dan pada sistem tersebut tidak menggunakan kata sandi.

"Ya otomastis mereka (hacker) bisa mencuri. Data-data diambil semua. Mulai dari privasi seseorang melalui karyawan bank, privasi bank atau perusahaan, bahkan hingga rahasia negara. Hal ini dilakukan melalui perangkat pintar seperti mengirimkan sms, email kepada karyawan bank ataupun lainnya dan data publik lainnya," jelasnya.

Jika dibiarkan, lanjut Pratama, pada saat terjadi perang, Indonesia akan sangat mudah dikalahkan. Karena data-datanya sudah disadap melalui handphone, email, dan sms. Mereka telah mengetahui letak senjata disimpan, posisi Presiden lagi di mana, dan Amerika sudah mengetahui semua itu, dikarenakan tidak ada sistem pengamanan terhadap data. Padahal sistem pengamanan terhadap privasi itu sangat penting.

"Kita juga sudah berdiskusi dengan Komisioner Komisi Informasi Pusat. Jadi memang lembaga-lembaga konsitusi yang menggunakan data rakyat, itu harus bertanggung jawab untuk mengamankan data yang dia dikelola. Contohnya, Kemandagri, BPJS, OJK. Semua data masyarakat harus dilindungi, dan katanya akan dibikin peraturan yang mewajibkan rakyat yang menyimpan data-data mereka di cloud, dropbox dan lainnya, dapat merasa aman," tukasnya.

(Baca: CISSReC: Kesadaran Keamanan Digital di Indonesia Rendah)
(dyt)
Berita Terkait
Akses Data Lebih Cepat,...
Akses Data Lebih Cepat, Perlukah In-Memory Database?
Kebutuhan Internet Cepat...
Kebutuhan Internet Cepat Melesat, Biznet Operasikan 65.000 Server
Bukan Hanya RI, Negara...
Bukan Hanya RI, Negara Lain Juga Tuntut Data Center OTT di Dalam Negeri
Pakar: Tidak ada Korelasi...
Pakar: Tidak ada Korelasi Data Center dengan Keamanan Data Pengguna
Ini Risiko Jika Data...
Ini Risiko Jika Data Pribadi Kita Disalahgunakan di Internet!
Lewat IBM Cloud Pak...
Lewat IBM Cloud Pak for Data, Perusahaan Bisa Ketahui Detail Calon Nasabah
Berita Terkini
Piramida Bawah Air Diklaim...
Piramida Bawah Air Diklaim Lebih Tua dari yang Ada di Mesir
5 jam yang lalu
China Bertekat Memperkuat...
China Bertekat Memperkuat Literasi Digital dan AI
6 jam yang lalu
Instagram Uji Coba Fitur...
Instagram Uji Coba Fitur Terkunci dengan Kode Akses Terbaru
7 jam yang lalu
Cara Mengatasi HP Xiaomi...
Cara Mengatasi HP Xiaomi Restart Sendiri, Pengguna Wajib Tahu
17 jam yang lalu
10 Game Terburuk di...
10 Game Terburuk di Dunia, Penuh Bug dan Grafis Mengecewakan
20 jam yang lalu
Kambing Misterius Ini...
Kambing Misterius Ini Mampu Hidup di Area Vulkanik selama 2 Abad Lebih
21 jam yang lalu
Infografis
Rendang dan Gulai Masuk...
Rendang dan Gulai Masuk Daftar Rebusan Terenak di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved