Huawei Optimis Raih Pendapatan Rp701,6 T di 2015
A
A
A
JAKARTA - Huawei Technologies optimis meraih pendapatan USD56 miliar atau sekitar Rp701,6 triliun atau naik 20% pada 2015, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan tahun lalu sebesar USD46,5 miliar atau senilai Rp591,52 triliun, dengan laba usaha sekitar USD5,5 miliar atau kisaran Rp69,97 triliun dan tingkat laba usaha sekitar 12%.
Dalam waktu 24 tahun, perusahaan informasi dan komunikasi teknologi (TIK) terkemuka di dunia ini, telah berkembang sangat pesat dan menjadi vendor perangkat telekomunikasi terbesar di dunia.
Sebagai merek Tiongkok pertama yang diakui secara global oleh Interbrand. Pertumbuhan bisnis Huawei masih terus berkembang, di tengah ketatnya persaingan industri telekomunikasi dunia.
Salah satu kunci utama keberhasilan Huawei mempertahankan pertumbuhan bisnisnya, adalah melalui investasi berkelanjutan untuk membangun keunggulan teknologi yang sesuai dengan tuntutan masa depan.
Pada 2014, Huawei mengalokasikan dana sebesar USD6,5 miliar atau berkisar Rp82,67 triliun untuk riset dan pengembangan (R&D), naik 28% dari 2013. Huawei telah menginvestasikan sekitar USD30,1 miliar atau sekitar Rp382,9 triliun khusus untuk Research and Development (R&D) selama 10 tahun terakhir.
"Kami juga telah mengajukan sebanyak 546 proposal untuk standar inti LTE ke 3GPP, sekitar 25% dari keseluruhan pengajuan proposal sejenis di seluruh dunia," ujar CEO Huawei Consumer BG, Richard Yu, dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/2/2015).
Dengan kemampuan teknis yang kuat, lanjut dia, "Huawei Consumer BG akan terus menciptakan pengalaman merek yang luar biasa untuk konsumen kami, di seluruh dunia dan mewujudkan impian orang-orang di manapun," tandasnya.
Pendapatan tahun lalu sebesar USD46,5 miliar atau senilai Rp591,52 triliun, dengan laba usaha sekitar USD5,5 miliar atau kisaran Rp69,97 triliun dan tingkat laba usaha sekitar 12%.
Dalam waktu 24 tahun, perusahaan informasi dan komunikasi teknologi (TIK) terkemuka di dunia ini, telah berkembang sangat pesat dan menjadi vendor perangkat telekomunikasi terbesar di dunia.
Sebagai merek Tiongkok pertama yang diakui secara global oleh Interbrand. Pertumbuhan bisnis Huawei masih terus berkembang, di tengah ketatnya persaingan industri telekomunikasi dunia.
Salah satu kunci utama keberhasilan Huawei mempertahankan pertumbuhan bisnisnya, adalah melalui investasi berkelanjutan untuk membangun keunggulan teknologi yang sesuai dengan tuntutan masa depan.
Pada 2014, Huawei mengalokasikan dana sebesar USD6,5 miliar atau berkisar Rp82,67 triliun untuk riset dan pengembangan (R&D), naik 28% dari 2013. Huawei telah menginvestasikan sekitar USD30,1 miliar atau sekitar Rp382,9 triliun khusus untuk Research and Development (R&D) selama 10 tahun terakhir.
"Kami juga telah mengajukan sebanyak 546 proposal untuk standar inti LTE ke 3GPP, sekitar 25% dari keseluruhan pengajuan proposal sejenis di seluruh dunia," ujar CEO Huawei Consumer BG, Richard Yu, dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/2/2015).
Dengan kemampuan teknis yang kuat, lanjut dia, "Huawei Consumer BG akan terus menciptakan pengalaman merek yang luar biasa untuk konsumen kami, di seluruh dunia dan mewujudkan impian orang-orang di manapun," tandasnya.
(dyt)