Blue Coat Fokus Cegah dan Tangani Serangan Hacker
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan software sekaligus yang bergerak di bidang keamanan, Blue Coat tengah fokus memberikan solusi total security bagaimana cara pencegahan dan menangani serangan hacker.
Country Manager Blue Coat for Indonesia, Adji Adidwiwidjana mengemukakan, kini perusahan fokus sebagai solusi total security yang tidak hanya memikirkan bagaimana cara pencegahan dan menangani sebuah serangan, tetapi merespon dari kejadian tersebut.
"Misalnya ada insiden, untuk menemukan solusi dengan melihat proses kejadian dari awal sampai akhir. Jadi pelanggan kami bisa mengetahui kebijakan di luar teknologi yang dapat mencegah kejadian tersebut terjadi di masa depan," ungkapnya dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Senin (19/1/2015).
Adji menuturkan, sekarang banyak data-data yang di-encrypt. Jadi para hacker atau hacktivist tidak luput memanfaatkan kesempatan ini.
"Jadi threat dibungkus SSL atau di-encrypt, karena itu sering kali ancaman jenis ini lolos dari sistem perlindungan perusahaan. Kita punya solusi yang namanya SSL Security Appliance yang bisa membuka aliran data yang terenkripsi, lalu mampu menganalisis data-data yang tersimpan di dalamnya," ungkapnya.
Adji menambahkan, merupakan total security karena memiliki relevansinya sangat tinggi sekali. Tidak ada perusahaan keamanan yang bisa menjamin 100%, solusinya bisa melindungi keamanan data dari sebuah perusahaan pelanggannya.
Jadi dengan Blue Coat yang shifting dari Proxy dan Caching menjadi solusi ATP Life Cycle, perusahaan bisa membantu mengetahui bagaimana proses penyusupan bisa terjadi dan bagaimana cara kerja serangan tersebut.
"Sehingga ke depannya serangan yang serupa bisa dicegah. Dari segi pasar, saya pribadi melihat pasarnya sangat menarik dan saya yakin Blue Coat dapat memberikan kontribusi di dunia cyber Indonesia," tandas Adji.
Country Manager Blue Coat for Indonesia, Adji Adidwiwidjana mengemukakan, kini perusahan fokus sebagai solusi total security yang tidak hanya memikirkan bagaimana cara pencegahan dan menangani sebuah serangan, tetapi merespon dari kejadian tersebut.
"Misalnya ada insiden, untuk menemukan solusi dengan melihat proses kejadian dari awal sampai akhir. Jadi pelanggan kami bisa mengetahui kebijakan di luar teknologi yang dapat mencegah kejadian tersebut terjadi di masa depan," ungkapnya dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Senin (19/1/2015).
Adji menuturkan, sekarang banyak data-data yang di-encrypt. Jadi para hacker atau hacktivist tidak luput memanfaatkan kesempatan ini.
"Jadi threat dibungkus SSL atau di-encrypt, karena itu sering kali ancaman jenis ini lolos dari sistem perlindungan perusahaan. Kita punya solusi yang namanya SSL Security Appliance yang bisa membuka aliran data yang terenkripsi, lalu mampu menganalisis data-data yang tersimpan di dalamnya," ungkapnya.
Adji menambahkan, merupakan total security karena memiliki relevansinya sangat tinggi sekali. Tidak ada perusahaan keamanan yang bisa menjamin 100%, solusinya bisa melindungi keamanan data dari sebuah perusahaan pelanggannya.
Jadi dengan Blue Coat yang shifting dari Proxy dan Caching menjadi solusi ATP Life Cycle, perusahaan bisa membantu mengetahui bagaimana proses penyusupan bisa terjadi dan bagaimana cara kerja serangan tersebut.
"Sehingga ke depannya serangan yang serupa bisa dicegah. Dari segi pasar, saya pribadi melihat pasarnya sangat menarik dan saya yakin Blue Coat dapat memberikan kontribusi di dunia cyber Indonesia," tandas Adji.
(dyt)