Tips Jaga Kesehatan Mata Pengguna Gadget
A
A
A
JAKARTA - SMEC Group meluncurkan program Cek Mata Yuk! di Jakarta, serta memberikan beberapa tips untuk menjaga kesehatan mata.
Ikhsan Revino, SpM dari SMEC Group menjelaskan, kemudahan mengakses media dengan menggunakan teknologi, membuat masyarakat atau pengguna gadget sering lupa dampak terhadap kesehatan mata.
Untuk menjaga kesehatan mata pengguna gadget seperti smartphone, tablet, komputer, dan pada saat menonton televisi berikut tips untuk menjaga kesehatan mata.
Menurut Ihksan dengan berkedip, bernafas dan berisirahat cukup ketika menatap layar cahaya elektronik gadget bisa dilakukan sebagai antisipasi kesehatan mata. Di depan gadget kesayangannya, biasanya si pengguna kurang 2-3 kali kedipan seperti yang biasa dilakukan pada kegiatan normal.
"Tentunya hal tersebut mengakibatkan kekeringan pada mata, maka itu jangan terlalu capek atau kekelahan. Biarkan mata berisirahat yang cukup," ungkapnya saat Talkshow memperingati World Sight Day di Jakarta, Kamis (16/10/2014).
Dia menambahkan, sistem 20/20/20 ketika sedang menggunakan perangkat elektronik gadget, tablet, komputer, dapat digunakan. Setiap 20 menit, lihatlah ke arah objek sejauh enam kaki atau enam meter agar mata kembali fokus sehingga tidak ada bayangan pada pandangan mata.
"Pastikan pengguna berada di ruang cukup cahaya, karena ketegangan mata dapat berpengaruh akibat pencahayaan yang kurang baik," papar Ihksan.
Selain istirahat yang cukup agar mata tidak kekelahan, pengguna gadget juga disarankan untuk tidak menggunakan obat tetes mata. Obat itu menurut Ihksan, efeknya pada mata dapat membuat katarak.
"Sekarang banyak obat tetes mata yang beredar tidak sesuai dengan fungsionalitas dan kebutuhannya," jelasnya.
Salah satu gejalanya mata merah, disebabkan glaucoma, tidak dapat diobati dengan tetes mata infeksi atau tetes mata yang dibeli di warung.
"Melainkan harus dengan obat khusus penurun tekanan bola mata. Jika membiarkan glaucoma berkepanjangan bisa berakhir dengan kebutaan," ucapnya Ihksan.
Sedangkan untuk mata merah disebabkan virus herpes, tidak dapat diobati dengan tetes mata biasa. Melainkan dengan tetes mata antivirus. Demikian pula jika mata merah yang disebabkan alergi, yang hanya mereda dengan tetes mata mengandung obat antialergi.
"Menjaga pola makan, dengan makan buah-buahan yang mengandung sumber vitamin A dan bermanfaat untuk sel-sel pada layar retina," terangnya.
Lebih lanjut, Candra Sari SpM dari SMEC Group menambahkan, masyarakat harus rutin berkonsultasi ke dokter spesialis, dengan jarak satu tahun atau enam bulan sekali tergantung efek sakitnya pada mata.
"Untuk para ibu yang memppunyai anak, disarankan dari mulai usia enam bulan orang tua harus membawa, memeriksa, mengontrol, mengecek kesehatan mata anaknya, atau pada saat ketika mau masuk sekolah dengan umur tiga tahun," imbuhnya.
Ikhsan Revino, SpM dari SMEC Group menjelaskan, kemudahan mengakses media dengan menggunakan teknologi, membuat masyarakat atau pengguna gadget sering lupa dampak terhadap kesehatan mata.
Untuk menjaga kesehatan mata pengguna gadget seperti smartphone, tablet, komputer, dan pada saat menonton televisi berikut tips untuk menjaga kesehatan mata.
Menurut Ihksan dengan berkedip, bernafas dan berisirahat cukup ketika menatap layar cahaya elektronik gadget bisa dilakukan sebagai antisipasi kesehatan mata. Di depan gadget kesayangannya, biasanya si pengguna kurang 2-3 kali kedipan seperti yang biasa dilakukan pada kegiatan normal.
"Tentunya hal tersebut mengakibatkan kekeringan pada mata, maka itu jangan terlalu capek atau kekelahan. Biarkan mata berisirahat yang cukup," ungkapnya saat Talkshow memperingati World Sight Day di Jakarta, Kamis (16/10/2014).
Dia menambahkan, sistem 20/20/20 ketika sedang menggunakan perangkat elektronik gadget, tablet, komputer, dapat digunakan. Setiap 20 menit, lihatlah ke arah objek sejauh enam kaki atau enam meter agar mata kembali fokus sehingga tidak ada bayangan pada pandangan mata.
"Pastikan pengguna berada di ruang cukup cahaya, karena ketegangan mata dapat berpengaruh akibat pencahayaan yang kurang baik," papar Ihksan.
Selain istirahat yang cukup agar mata tidak kekelahan, pengguna gadget juga disarankan untuk tidak menggunakan obat tetes mata. Obat itu menurut Ihksan, efeknya pada mata dapat membuat katarak.
"Sekarang banyak obat tetes mata yang beredar tidak sesuai dengan fungsionalitas dan kebutuhannya," jelasnya.
Salah satu gejalanya mata merah, disebabkan glaucoma, tidak dapat diobati dengan tetes mata infeksi atau tetes mata yang dibeli di warung.
"Melainkan harus dengan obat khusus penurun tekanan bola mata. Jika membiarkan glaucoma berkepanjangan bisa berakhir dengan kebutaan," ucapnya Ihksan.
Sedangkan untuk mata merah disebabkan virus herpes, tidak dapat diobati dengan tetes mata biasa. Melainkan dengan tetes mata antivirus. Demikian pula jika mata merah yang disebabkan alergi, yang hanya mereda dengan tetes mata mengandung obat antialergi.
"Menjaga pola makan, dengan makan buah-buahan yang mengandung sumber vitamin A dan bermanfaat untuk sel-sel pada layar retina," terangnya.
Lebih lanjut, Candra Sari SpM dari SMEC Group menambahkan, masyarakat harus rutin berkonsultasi ke dokter spesialis, dengan jarak satu tahun atau enam bulan sekali tergantung efek sakitnya pada mata.
"Untuk para ibu yang memppunyai anak, disarankan dari mulai usia enam bulan orang tua harus membawa, memeriksa, mengontrol, mengecek kesehatan mata anaknya, atau pada saat ketika mau masuk sekolah dengan umur tiga tahun," imbuhnya.
(dyt)