Telkomsel dan XL Siap Berdialog Bahas Intrusive Advertising

Telkomsel dan XL Siap Berdialog Bahas Intrusive Advertising
A
A
A
JAKARTA - PT Telekomunikasi Seluler Indonesia Tbk (Telkomsel) dan PT XL Axiata Tbk (XL) siap berdialog dengan asosiasi yang menolak iklan pembuka di website (intrusive advertising).
Menurut GM External Corporate Communications Telkomsel, Denny Abe, mobile advertising merupakan bisnis baru yang harus didorong untuk terus tumbuh.
Semua pihak dalam ekosistemnya harus memiliki persepsi yang sama atas hal tersebut.
"Telco operator melalui asosiasi ATSI (asosiasi telekomunikasi seluler Indonesia) selalu membuka diri untuk berdialog dengan iDEA dan IDA," ujar Denny.
Hal senada disampaikan Head of M-Advertising XL Axiata, Herwinto CH Sutantyo. XL menghormati pandangan yang disampaikan enam asosiasi iklan dan layanan internet tersebut yang menolak intrusive advertising.
"XL menyambut dengan terbuka untuk dilakukan diskusi bersama, untuk mencapai kesamaan pandangan dan pemahaman mengenai usaha bisnis mobile advertising," tandasnya.
Seperti diketahui, enam asosiasi iklan dan layanan internet secara resmi menolak intrusive advertising oleh operator Telkomsel dan XL Axiata.
"Kami kecewa karena belum ada respon dari kedua operator untuk menanggapi persoalan ini," ujar Ketua Umum idEA, Daniel Tumiwa dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (24/9/2014).
Keenam asosiasi itu adalah idEA (Asosiasi E-Commerce Indonesia), IDA (Asosiasi Digital Indonesia), APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet), PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia), AAPAM (Association of Asia Pacific Advertising Media) dan P3I (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia).
Menurut GM External Corporate Communications Telkomsel, Denny Abe, mobile advertising merupakan bisnis baru yang harus didorong untuk terus tumbuh.
Semua pihak dalam ekosistemnya harus memiliki persepsi yang sama atas hal tersebut.
"Telco operator melalui asosiasi ATSI (asosiasi telekomunikasi seluler Indonesia) selalu membuka diri untuk berdialog dengan iDEA dan IDA," ujar Denny.
Hal senada disampaikan Head of M-Advertising XL Axiata, Herwinto CH Sutantyo. XL menghormati pandangan yang disampaikan enam asosiasi iklan dan layanan internet tersebut yang menolak intrusive advertising.
"XL menyambut dengan terbuka untuk dilakukan diskusi bersama, untuk mencapai kesamaan pandangan dan pemahaman mengenai usaha bisnis mobile advertising," tandasnya.
Seperti diketahui, enam asosiasi iklan dan layanan internet secara resmi menolak intrusive advertising oleh operator Telkomsel dan XL Axiata.
"Kami kecewa karena belum ada respon dari kedua operator untuk menanggapi persoalan ini," ujar Ketua Umum idEA, Daniel Tumiwa dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (24/9/2014).
Keenam asosiasi itu adalah idEA (Asosiasi E-Commerce Indonesia), IDA (Asosiasi Digital Indonesia), APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet), PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia), AAPAM (Association of Asia Pacific Advertising Media) dan P3I (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia).
(dyt)