Trend Micro dan Advan Hadirkan Perlindungan Perangkat Mobile

Kamis, 18 September 2014 - 23:30 WIB
Trend Micro dan Advan Hadirkan Perlindungan Perangkat Mobile
Trend Micro dan Advan Hadirkan Perlindungan Perangkat Mobile
A A A
JAKARTA - Trend Micro Inc. mengumumkan kerjasamanya dengan Advan, dalam penyediaan solusi yang bermanfaat bagi konsumen mengantisipasi aplikasi-aplikasi mobile yang berbahaya dan berisiko tinggi.

“Di Indonesia, penetrasi smartphone terus tumbuh dan jumlah aplikasi permainan yang diunduh kian meroket. Yang mengkhawatirkan, banyak pengguna belum memiliki kesadaran tinggi terhadap keamanan dan kredibilitas aplikasi yang mereka unduh," jelas Tjandra Lianto, Marketing Director Advan.

Tjandra menambahkan masih banyak mereka yang bersikap ‘asal mengunduh’ dan tidak peduli apakah aplikasi yang mereka unduh aman atau justru berhaya.

Merujuk pada hal itu, menurut Tjandra dalam keterangan tertulis pada Sindonews, Kamis (18/9/2014), penggunaan solusi keamanan yang mampu membantu konsumen mendeteksi serta menghindari aplikasi mobile berbahaya menjadi sangat penting keberadaannya.

Tjandra menambahkan, kerjasama Advan dan Trend Micro sebagai bentuk kepedulian Advan yang tinggi dalam meningkatkan kenyamanan pelanggannya dalam mengeksplorasi aplikasi-aplikasi pilihan yang diunduh ke dalam berbagai model gadget Advan yang telah diperkuat dengan aplikasi Dr. Safety dari Trend Micro.

“Sebagaimana kwartal lalu, jumlah malware dan aplikasi mobile baru yang memiliki risiko tinggi mencapai lebih dari seperlima dari jumlah total ancaman terhadap Android," ujar Terrence Tang, Senior Director of Consumer Business, Asia Pacific, Trend Micro..

Satu hal yang harus diwaspadai, para penjahat cyber kini telah mengalihkan sasaran serangnya ke titik paling lengah dari penggunaan smartphone, yaitu pengunduhan aplikasi-aplikasi game yang masih sering dilakukan secara sembarangan.

"Gaya hidup sebagian besar konsumen di Indonesia yang semakin terhubung dan kolaboratif dalam penggunaan smartphone mereka, mulai dari mobile gaming, pengaksesan data-data pekerjaan, social-media, hingga mobile banking, menjadikan mereka sangat berpotensi dan rentan terhadap serangan cyber tersebut,” Pungkas Tang.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7998 seconds (0.1#10.140)